Mohon tunggu...
Ardi Ansyah
Ardi Ansyah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

(Benarkah) Mahasiswa Jadi Penyebab Garam Gagal Panen?

3 Agustus 2017   14:41 Diperbarui: 4 Agustus 2017   06:42 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi produksi garam saat ini memang sedang memprihatinkan, tahun 2016, dari skala 0 sampai 100 target produksi garam hanya mencapai 4%, akibatnya baru terasa sekarang, ketika persediaan mulai habis dan barang menjadi langka sehingga harganya naik, Ibu saya sampai menjual garam harga Rp. 1000 jadi Rp. 8000. 

Lalu isu-isu impor garam muncul hampir di setiap media massa, seperti kebanyakan kebijakan selalu ada yang Pro dan Kontra. Yang pro tentu pemerintahan karena merasa urgensi impor garam sudah sangat mendesak, di sisi lain para petani menjerit-jerit karena beberapa bulan lagi musim panen akan datang. Sebenarnya Indonesia tiap tahun memang selalu impor garam, karena produksi dalam negeri tidak pernah mencukupi kebutuhan. Kondisinya makin carut-marut setelah mantan direktur PT.Garam pak B tertangkap tangan KPK melakukan tindak pidana korupsi.

Tanggapan masyarakat membuat keaadan semakin buruk, yang kebanyakan secara frontal menuduh, menghujat pak jokowi dan petani-petani indonesia telah gagal memproduksi garam tanpa memikirkan sebabnya. Beberapa status yang saya temui seringkali berbunyi sindiran, katanya negara dengan garis pantai panjang, kenapa ngimpor garam? kagak becus? swasembada dusta?.

Di Tahun 2016 terjadi badai El Nino sampai bulan september, dimana bulan-bulan ini merupakan waktunya petani panen, tapi karena cuaca dan hujan yang tak menentu menyebabkan banyak petani gagal panen. Terlebih cara bertani mereka masih sederhana dan konvensional.

Lalu apa hubungannya dengan Mahasiswa? Ada, karena mahasiswa memiliki tridharma mahasiswa yang terdiri dari Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat. Mahasiswa memiliki kewajiban untuk mengabdi pada masyarakat, karena mereka telah berpendidikan dan seharusnya melakukan penelitian, namun kenyataanya mahasiswa seperti ini jumlahnya langka, mungkin hanya ada 1 diantara 1000.

Bisa jadi sebab gagal produksi garam di Indonesia saat ini adalah karena ulah mahasiswa, mahasiswa yang lupa tridharma dan peran fungsinya, mahasiswa yang seharusnya menelurkan pemikiran-pemikiran, menghasilkan tekonologi untuk memperlancar petani bekerja, dan menjadi aktor untuk kemajuan bangsa. Memang benar mahasiswa punya peran dan tanggungjawab pada nasib bangsa, pada kemiskinan, pada pengembangan teknologi, meskipun tidak secara menyeluruh namun sekali lagi memang benar mahasiswa punya peran.

Kata orang jadi mahasiswa itu beruntung, semoga saja mereka yang bergelar Mahasiswa pun juga bisa mem-beruntung-kan oranglain, petani salah satunya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun