Sering kita dengar orang-orang mengatakan 'guru merupakan sebuah profesi'. Itu merupakan perkataan yang salah. Jika diibaratkan seperti pegawai atau buruh, maka kita mengharapkan imbalan atau gaji. Ibarat seperti itu sama jika kita mengatakan guru merupakan sebuah profesi yang hanya mengharapkan seupah gaji.
Yang diharapkan seorang guru pada anak didiknya adalah saat ia keluar dari lingkungan didikannya, dia menjadi orang yang pintar, mengerti, faham akan sesuatu hal yang baru. Jika kita mengabdikan diri kita untuk menjadi seorang pendidik yang tujuannya untuk mentransfer untuk orang lain yang awalnya tidak mengetahui, Â maka awal yang dilakukan adalah niat yang benar.Â
Maka pantas saja jika guru diberi title " pahlawan tanpa tanda jasa "Â yang dinamakan pahlawan adalah rela mengorbankan dirinya untuk orang lain. Seperti itulah guru, jika dia mengetahui salah satu muridnya yang tidak faham tentang pelajaran yang ia sampaikan, maka dia akan melakukan sesuatu hal yang mudah yang ada kaitannya dengan pelajaran tersebut agar si murid faham.
Apalagi menjadi guru AUD. Menjadi guru AUD bagaikan menjadi dokter yang sedang memeriksa pasiennya. Apabila si dokter salah memberi resep bagi pasiennya, maka pasiennya tidak akan cepat sembuh dan bisa menjadikan penyakit yang dideritanya semakin parah. Dan itulah murid. Jika mulai awal guru salah menerapkan dan memberikan contoh yang baik, maka besarnya ia akan menjadi orang yang berprilaku buruk.
Oleh karena itu, menjadi seorang guru harus mempunyai keterampilan dasar mengajar yang berbeda (sesuai dengan tingkatan murid yang ia didik) dan sebisanya menguasai jenis-jenis keterampilan dasar mengajar tersebut.
Misalnya : saya menjadi guru RA. Maka saya harus bisa menyampaikan penjelasan sesuai dengan umur anak RA, mampu mengelola kelas sebagaimana mungkin agar anak-anak nyaman di dalam kelas.
Seperti itulah pengorbanan guru, memperhatikan hal yang sangat kecil demi terciptanya suasana belajar nyaman, menyenangkan dan menjadikan aku didik berhasil di masa mendatang.