Mohon tunggu...
Anis Contess
Anis Contess Mohon Tunggu... Guru - Penulis, guru

aniesday18@gmail.com. Perjuangan adalah pelaksanaan kata-kata. Mari tebar cinta dengan kata-kata.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kaji Ulang Metode Pemilihan Mutlak Dilakukan, karena Nyawa Bukan Taruhan

25 April 2019   14:28 Diperbarui: 25 April 2019   15:32 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anis Hidayatie/ Rio doc.pri

Kemarin adalah pleno terakhir penghitungan suara di tingkat kecamatan. Ini artinya bagi petugas keamanan, seperti polisi merupakan hari bisa bernapas lebih longgar dari satu minggu terakhir. Ya, sejak datangnya surat suara. Hingga mendistribusikan dan mengawal penghitungan, petugas keamanan seperti tak pernah tidur.

Pak Rio, begitu saya memanggil polisi Babinsa Ngroto kecamatan Pujon yang saya temui kali itu. Mengaku tidak pulang sejak pemilihan umum langsung digelar. Bersama kawan-kawan sesama petugas keamanan, dia persembahkan dedikasi terbaik untuk negeri ini. Begadang, bermalam di Balai Desa tanpa memejamkan mata seolah sudah biasa. Ketika saya tanya bagaimana resepnya supaya kantuk tertahan, secara spontan dia langsung menjawab " Ngopi bu".

Anis Hidayatie/ Rio (doc.pri)
Anis Hidayatie/ Rio (doc.pri)
Pengamanan Rekapitulasi Penghitungan Suara pemilihan Umum 2019 di Tingkat PPK Pujon, menghadirkan pertemuan saya yang kesekian kali dengan pak Rio. Dia sehari-hari bertugas sebagai Bhabinkamtibmas,  Bhayangkara Pembina Ketertiban Masyarakat desa Ngroto dengan tugas utama membantu Kegiatan Di Desa Bersama Kepala desa beserta Babinsa, Badan Pembina Desa dari TNI. 

Pak Rio beserta Kades dan Babinsa
Pak Rio beserta Kades dan Babinsa

Senyum sumringah menghiasi wajahnya. Tawa gembira dan bahagia tergurat di rona muka. Padahal berhari-hari dia berkawan malam mengawal sahabat petugas pemilihan. Seperti ada perasaan lega, lepas beban berat di pundaknya.

Seperti katanya ." Polri All out bu, Alhamdulillah bisa mengawal dokumen negara dengan baik, tidak ada kecurangan. Aman sampai berakhir kegiatan mulai di TPS, PPS PPK hingga KPU Kabupaten Malang." Itu satu hal yang sangat membahagiakan baginya.

Terlihat nyata rasa suka itu dari nada suaranya, bahkan ketika saya memberikan pertanyaan serius, apakah ada kejadian luar biasa selama menjaga keamanan, dengan berkelakar dia menjawab, " Kejadian luar biasa kita selama di TPS  sampai  PPS desa adalah tidak tidur."

Rumah saya tepat di balai desa, jadi tahu betul bagaimana hiruk pikuk petugas melaksanakan pekerjaannya. Tak ada yang bisa tidur, balai desa hidup 24 jam selama 3 hari berturut turut. Saya maklum dengan pengakuannya. Bagaimana bisa tidur, bila kawan- kawan sesama petugas bekerja terus, tak kenal lelah?

Demi deadline yang terus mengejar, petugas mengabaikan rasa payah yang bertambah tambah. Jadi sangat wajar bila kemudian ada berita petugas meninggal karena kelelahan dalam melaksanakan tugas itu. 5 lembar kertas suara dengan masing masing harus ditanda tangani. Diteliti tiap bagian, dihitung dengan suara lantang, lalu verifikasi lagi hingga sempurna pada akhir penghitungan, cocok antara jumlah DPT dan surat suara, merupakan hal yang sangat memakan stamina dan pikiran.

Korban nyawa berjatuhan di seluruh Indonesia hingga kini tercatat data per Selasa (23/4/2019), Pemilu 2019 sudah menelan 167 nyawa. Rinciannya, 119 petugas KPPS meninggal, 33 anggota panwaslu dan 15 anggota Polri. Seperti dilansir Pojok Satu. id. Jakarta Selasa kemarin.

Betul bahwa data itu se-Indonesia, persentasenya hanya sekian persen dari seluruh petugas yang ada, namun ini adalah nyawa. Satu, sangatlah berharga. Mengapa sampai harus meregang nyawa? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun