Mohon tunggu...
Politik

Pidato Megawati Sebenarnya Tidak Menghina Agama, Tapi...

25 Januari 2017   00:09 Diperbarui: 25 Januari 2017   04:35 3285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti halnya Pelaporan Sukmawati  yang melaporkan Rizieq kePolri  untuk Penghinaan Pancasila yang saya anggap  sebagai  kasus yang mengada-ada, begitu juga dengan Pelaporan Bahazurahman yang melaporkan Megawati atas dugaan Penghinaan Agama.

Pelaporan Bahazurahman saya nilai hanya salah persepsi saja. Seperti halnya Sukmawati  salah tafsirkan Ceramah Habib Rizieq, Bahazurahman pun demikian. Dia salah menafsirkan isi pidato Megawati.

Para pembaca mungkin bingung karena tiba-tiba saya yang sudah lama dikenal tidak suka PDIP kok malah membela Megawati? Benar bahwa saya tidak suka PDIP dan saya tidak suka Megawati. Tetapi bukan berarti saya benci PDIP ataupun benci Megawati. Saya hanya mencoba mengupasnya dalam perspektif saya.

Coba kita analisa penggalan Pidato Megawati yang telah dianggap sebagai melecehkan Agama. Cekidot kawan :

"Tidak hanya itu, mereka benar-benar antikebhinnekaaan. Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini. Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan.

Mereka dengan fasih meramalkan yang akan pasti terjadi di masa yang akan datang, termasuk dalam kehidupan setelah dunia fana, yang notabene mereka sendiri belum pernah melihatnya," begitu kata Mega dalam pidatonya di HUT ke-44 PDIP pada Selasa (10/1)(Detiknews).

Mari kita kaji poin-poinnya.

Poin 1.Tidak hanya itu, Mereka benar-benar Anti Kebhinekaan. Itulah yang muncul dengan berbagai persoalan SARA akhir-akhir ini.

Siapa mereka yang dimaksud  oleh Megawati? Ini belum jelas. Bisa FPI bisa juga para Ulama dan bisa juga pihak lainnya.  Masih sangat sumir untuk menyimpulkannya. Tetapi dalam kalimat-kalimat ini cukup jelas bahwa Megawati  telah menuduh dengan yakin sekali bahwa  ada pihak-pihak yang anti kebinekaan dan mereka sering memicu persoalan SARA belakangan ini.

Poin 2.Di sisi lain, para pemimpin yang menganut ideologi tertutup pun memosisikan dirinya sebagai pembawa 'self fulfilling prophecy', para peramal masa depan.

Dalam poin ini Megawati mengatakan Para Pemimpin berideologi tertutup telah memposisikan dirinya sebagai pembawa kebenaran dan sebagai peramal masa depan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun