Mohon tunggu...
FIRITRI
FIRITRI Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Penulis, Penulis Mojokerto, Blogger dan Pembawa Acara yang tertarik dalam Human Interest, Budaya serta Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bakpao dan Ilmu Pengetahuan (Edisi Imlek)

25 Januari 2020   06:44 Diperbarui: 25 Januari 2020   06:50 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri
Dokpri
Hari ini ada dua hari pentinng menurut saya. Hari Raya Imlek dan Hari Gizi Nasional.

Jadinya saya menulis tentang Bakpao saja...nyam nyam nyam...

Asal usul Bakpao ini berasal dari salah satu bagian kecil dari kisah sejarah yang berhasil ditulis dalam oleh Luo Guanzhong menjadi roman terbaik sepanjang masa, Kisah Tiga Negara (Sngu Yny) kalau Indonesia menyebutnya Sam Kok.

Tokoh yang paing saya kagumi di sini adalah Zhuge Liang (181 -- 234) di lidah kita biasa disebut Cukat Liang atau Kong Beng. Dia adalah salah satu ahli strategis terbaik China, juga sebagai perdana menteri, insinyur dan ilmuwan. Kong Beng adalah pencipta bakpao yang pertama kali.

Legenda ini berawal pada zaman tiga negara (Sam Kok : 220-280) ketika terjadi pemberontakan besar-besaran di daerah selatan Tiongkok. Kong Beng meminta izin kepada kaisar untuk menumpas pemberontakan di selatan itu, (terkenal dengan sebutan 'The Southern Campaign')

Pemberontakan daerah selatan itu dilakukan suku bar-bar yang disebut "Nanman". Sedangkan Raja di daerah selatan yang memberontak itu bernama Meng Huo.

Namanya saja bar bar, jadi setelah ditumpas ya kembali memberontak lagi, tapi pada penumpasan ini semua berjalan sukses sesuai dengan perencanaan Kong Beng.

Masalah terjadi saat pulang...

Kong Beng harus melewati sebuah sungai besar Lu Shui. Kong Beng dan pasukan tertahan sungai itu karena terjadi gelombang besar dan badai tiada henti-hentinya, sehingga ia dan pasukannya tidak mungkin bisa berlayar dengan aman pada saat yang demikian.

Hal ini menurut kepercayaan setempat disebabkan oleh kemarahan para arwah pasukan Nanman yang mati gentayangan karena korban perang.

Banyak pasukan yang percaya itu dan takut untuk melewati Sungai Lu Shui. Kong Beng dengan pengetahuan Geografi, Meteorologi dan Geofisika dapat menghitung kapan badai itu akan berhenti, tetapi untuk meyakinkan semua pasukannya sangat tidak mungkin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun