Mohon tunggu...
Dahliani Twoen
Dahliani Twoen Mohon Tunggu... Guru - Guru TK

Rindu jari menari

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mak Iyah (Yang Tidak Suka Jangan Baca)

4 Juli 2017   08:28 Diperbarui: 4 Juli 2017   08:56 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang berbeda di acara pertemuan silaturahmi keluarga tahun ini,  setiap hari kedua lebaran tepatnya setiap  tanggal 2 di bulan syawal, tahun ini pertemuan silaturahmi tempatnya di rumah Mak Roro adiknya Bapak. acara pembukaan berupa pembacaan ayat suci alquran dilantunkan oleh Nenek luluh yang tak lain ia adalah Emakku. Cucuku memanggilnya luluh karena belum bisa nyebut yuyut. Nama aslinya. Darliah orang orang menyebutnya Mak Iyah kelahiran Tasikmalaya 75 tahun yang lalu..kegiatan sehari harinya adalah bertani memiliki pensiunan janda dari mendiang bapakku.Emak memiliki 3 orang anak yang ada 2 orang dan aku anak ke dua. Dari 2 orang anaknya Emak memiliki 5 cucu dan 3 cicit. 

Meskipun asli Tasikmalaya tapi Emak jarang mudik karena di tempat sekarang ini sudah betah tinggal dikampung halaman suami di Purwakarta. Yang telah meninggal 8 tahun yang lalu. Meskipun jarang pulang kampung atau mudik, mak Iyah hanya bisa pulang berkumpul dengan saudaranya di Tasik kampungnya setahun  sekali kadang lama tidak pulang pulang, tapi bukan saat lebaran seperti sekarang ini. Biasanya Emak minta di antar saat pemudik sudah kembali ke kota giliran mak pulang kampung. 

Itu pesan dari ibunya mendiang neneku beliau berpesan kalau mau ke Tasik jangan saat lebaran nenek tidak mengharapkan pulang ke kota tidak kebagian Bis. Atau harus berdiri di bis hingga 4 jam menurut nenek dari Tasik silaturahmi bisa di lakukan kapan saja tak perlu mamaksakan diri jangan sampai tersiksa di jalan. Ah....seandainya orang seperti nenek  sepertinya tak akan ada bermacet ria. Nenek sudah memaafkannya jadilah emaku betah di kampung halaman bapak. tidak terburu buru dan merengek minta mudik.

Seingatku diusianya yang sudah 75 tahun ini emak Iyah tidak pernah sakit. Sakit yang di deritanya hanya sakit gigi. Emak kapok ke dokter gigi gegara pernah salah cabut. Hingga sekarang emak membiarkan giginya tanggal sendiri hingga habis di telan bumi. hanya 3 tahun yang lalu emak pernah kena strok ringan  sempat dirawat 2 hari baru satu malam mak mengajak pulang ia tidak suka minum obat obatan bau katanya. 

Mak minta di rawat di rumah saja ia berjanji akan mengobati secara Tradisional pantangan dari dokter emak ikuti. Sebenarnya emak ga punya darah tinggi tapi karena usia sudah di atas 70 tahun emak harus menjaga makanan,  emak rajin puasa senin kamis. alhamdulillah dengan tekad dan keyakinan untuk sembuh emak sekarang sehat tak pernah mengeluh darah tingginya tak datang lagi.puasanya tak pernah ketinggalan.

Di rumah emak masih bisa mencuci piring dan  masak sendiri terkadang ku dengar emak teriak teriak memarahi  kucing peliharaannya yang lapar minta makan. Emak sangat menyayangi kucingnya itu untuk menemannya di rumah. Pernah ku ajak untuk ikut denganku ke kota tapi Emak tidak ingin meninggalkan rumah peninggalan bapakku. Jadi biarlah anak cucu tinggal di kota, sekarang emak tinggal dengan kakakku  laki laki itupun beda rumah sedangkan aku satu atau dua minggu satu kali kumenyempatkan untuk mengunjunginya.

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Saat acara silaturahmi itu emak memaksaku minta waktu pada penyusun acara untuk membacakan ayat suci alquran. Aku sempat ragu takut emak hanya guyon. Dengan suara terbata bata emak menjelaskan bahwa emak mau syukur nikmat karena  kedua mata emak masih bisa melihat dengan jelas ujarnya. Dengan lantang Emak  membacakan surat .Arrahman. " fabiayyiallairobbikumatukaddiban,......." nikmat manalagi yang kau dustakan..... Emak tidak menyelesaikan surat al rahman keburu menitikan airmata. Dan hadirin saudara saudara yang hadir di situ ada yang ikut menitikan air mata larut dalam  keharuan. Bahkan ada yang memeluk emak. Semua bangga dan senang tahun ini emak masih biasa bisa berkumpul di tengah tengah keluarga.

Ada mimpi emak yang belum terwujud yaitu ingin segera naik haji. Keinginan itu sudah di penuhi tahun 2013 dengan mendaftarkan ke  BPIH Tapi sayang setelah daftar emak dapat daftar tunggu yaitu hingga tahun 2021 emak baru bisa berangkat. Berarti emak harus menunggu 4 tahun lagi. Ya.. kita tidak tahu keadaan emak nanti berarti usianya sudah 79 tahun. Sebagai anak tumpuan emak akupun berusaha untuk mengajak Emak umroh dulu. Rezeki belum berpihak pada emak uang emak raib kena tipu. Mungkin itu yang membuat emak tensinya naik.  Akhirnya emak tidak akan memikirkannya lagi katanya biarlah sekarang emak ingin sehat dulu. Kalau ada umur dan dapat rezeki lagi emak tetap mau pergi ke tanah suci.

Saat aku akan kembal ke kota emak Iyah menitipkan buku rekening haji dan uang RP 100ribu.  tabungannya di rekening haji untuk dilanjutkan. aku lihat buku tabungan atas nama emak saldonya belum bertambah emak belum bisa nabung lagi gaji pensiun  ke  13 yang emak terima habis di sedekahkan. Sebenarnya tidak tega menerima uang seratus ribu itu tapi saya lebih tahu hati emak uang dan buku tabungan itu diterima untuk di tabungkan. Tak lupa ku tinggalkan uang 10ribuan 10 lembar untuk emak. Dan emak selalu berdoa agar rezekiku selalu bertambah. Aamiiin....... dan akupun berdoa semoga ada yang lebih sayang dan peduli dengan emak agar mimpi emak bisa berangkat Umroh dapat terwujud. Aamiiiin.........

dokumentasi pribadi
dokumentasi pribadi
Purwakarta 19062017( 2syawal 1438 h)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun