Mohon tunggu...
Aliman Ependi
Aliman Ependi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pribadi

Media News Lintas Gayo

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rembug Tani BP3K Silih Nara

2 Juni 2016   21:53 Diperbarui: 2 Juni 2016   21:58 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kegiatan rembug tani ini untuk menghimpun dan memfasilitasi petani guna memberikan masukan kepada instansi terkait berkaitkan dengan permasalahan-permasalahan dibidang pertanian serta upaya pemecahanya. Selain itu kegiatan rembug tani ini untuk memprkenalkan dan menambah wawasan pada petani dengan perkembangan teknologi pertanian.

Koordinator Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah ; Abdurrahman. SP; mengungkapkan tujuan dari kegiatan Rembug Tani merupakan perencanaan kegiatan usaha tani dan menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan terutama menyangkut Program Nasional Peningkatan Ketahanan Pangan UPSUS padi yang ada di wilayah binaan Desa Paya Pelu Kecamatan Silih Nara Kabupaten Aceh Tengah. Selain membahas pelaksanaan kegiatan dalam rembug tani juga disampaikan tentang permasalahan keterbatasan air irigasi yang secara signifikan yang dapat menghambat pelaksanaan kegiatan. 

Peserta yang hadir dalam kegiatan rembug tani ini berjumlah 30 orang terdiri dari unsur penyuluh pertanian lapangan, mantri tani, Mahasiswa Fakultas Pertanian Banda Aceh, pengurus kelompok tani serta pemerintah Desa dan tokoh masyarakat yang dilaksanakan di Balai Desa pada Hari Rabu; 1/6/2016. Dalam Kegiatan rembug tani dapat tersusun rencana kegiatan usaha tani juga jadwal pelaksanaan usahatani serta teridentifikasi masalah dan upaya pemecahanya juga mengevaluasi hasil usahatani kelompok tani maupun Gabungan Kelompok Tani.

Prioritas masalah utama adalah perlunya perbaikan dan penambahan infrastruktur irigasi dan air yang dibutuhkan petani untuk mengairi sawah agar dapat tercukupi pada waktu dibutuhkan sehingga penanaman dilakukan bisa serempak, penyusutan pengairan areal persawahan juga adanya dampak negatif nyata dari proyek pembangunan PLTA Peusangan saat ini, jalur terowongan saluran pengairan peusangan bawah tanah yang di bangun bertepatan di areal persawahan sehingga terjadi degradasi penyusutan juga penyerapan dan keterbatasan guna mengairi persawahan. Kemudian perlunya penerapan teknologi pengelola tanaman terpadu ( padi ) untuk meningkatkan produksi sehingga swasembada pangan bisa mencapai target.

Untuk mencapai keberhasilan di bidang pertanian khususnya Program Nasional UPSUS Pajale tidak lepas dari peran dan dukungan kelompok tani/Gapoktan. Kelompok tani dalam memperceptan swasembada pangan beri dukungan optimal mungkin guna mengurangi impor pangan, karena melemahnya peran kelompok tani sangat banyak dipengaruhi dari faktor sosial, budaya serta kepentingan pribadi.

Oleh karena itu penguatan kelompok tani sebagai ujung tombak dalam pencapaian swasembada pangan perlu dilakukan. Pemerintah memfasilitasi kepentingan petani dalam upaya peningkatan kesejahtraan petani, melalui perbaikan jaringan irigasi, adopsi teknologi dan bantuan sarana prasarana pertanian. 


Dari hasil kegiatan rembug tani penyuluh mengarahkan semua peserta mengatur sistem pola tanam dan tata tanam untuk memepermudah pengendalian hama penyakit serta perbaikan irigasi yang rusak akibat diguyur hujan lebat dan pembuatan bak penampung air dari sumber mata air. Aliman Ependi ( Penyuluh THL ).

img-4280-jpg-575048142d7a61db084577c9.jpg
img-4280-jpg-575048142d7a61db084577c9.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun