Mohon tunggu...
Alif Widiyanto
Alif Widiyanto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Fuel Cell Melampaui Standar EURO4

12 Juni 2017   04:16 Diperbarui: 14 Agustus 2017   07:06 861
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan penggunaan kendaraan berstandar EURA4 melalui Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/3/2017 dan Permen LHK nomor 20 tahun 2017 tentang penerapan bahan bakar standar EURO4. Permen tersebut merupakan kebijakan pemerintah dalam rangka menurunkan emisi kendaraan yang semakin hari semakin berbahaya bagi kualitas udara, kesehatan dan lingkungan. 

Namun, disisi lain pemerintah dihadapkan pada masalah penyediaan bahan bakar sedangkan penerapan kebijakan standar EURO4 paling lambat 2 tahun untuk kendaraan berbahan bakar bensin dan 4 tahun untuk kendaraan diesel. Pertamina sebagai perusahaan energi nasional merasa kebijakan tersebut membutuhkan waktu penyesuaian paling tidak selama 5 tahun.

Kita ketahui bahwa standar EURO4 manyatakan bahwa kandungan sulfur pada gas buang maksimal 50 ppm, sedangkan saat ini emisi kendaraan di Indonesia kebanyakan masih di atas 300 ppm. Parahnya dalam penyediaan bahan bakar berstandar EURO4 Indonesia masih harus import. Teknologi pengolahan minyak Pertamina belum mampu untuk memproduksi bahan bakar berstandar EURO4.

Mengapa Pertamina marasa kuwalahan ?, itu karena kita belum berfikir kedapan, seharusnya sebelum kebijakan ini keluar harus dipersiapkan jauh sebelumnya. Kenapa kita tidak persiapkan kendaraan hidrogen fuel cell ?, sampai kapan Indonesia tercecer dengan negara lain, bahkan negara lain telah menerapkan aturan EURO6. Apakah kita harus selalu import energi ?, padahal wilayah Indonesia kaya akan sumber energi air.

Ya benar, sumber energi air merupakan sumber energi hidrogen. Sudah saatnya Indonesia mendukung kendaraan bertenaga hidrogen fuel cell. Teknologi hidrogen fuel cell telah jauh melampaui standar EURO4. Mengapa demikian ?, karena teknologi fuel cell berbahan bakar hidrogen murni merupakan zero emisi yang artinya 0 ppm, dimana hasil sampingan dari proses perubahan energi berupa air yang sangat ramah lingkungan.

Dipastikan kedepan kebijakan standar emisi kendaraan akan terus naik, ini artinya harus dipersiapkan dari sekarang agar kita tidak selalu melakukan perubahan besar dengan waktu yang sangat cepat. Perubahan kebijakan yang sangat cepat akan memberikan efek negatif yang besar baik dari sisi anggaran negara maupun masyarakat yang harus mengikuti aturan standar emisi.

Perusahaan energi seperti Pertamina sebaiknya segera melakukan kerjasama dengan perusahaan automotif dunia untuk bersama-sama mengembangkan bahan bakar hidrogen sebagai sumber energi fuel cell.

Sekarang sudah saatnya kita persiapkan teknologi yang melampaui EURO4 yaitu salah satunya teknologi hidrogen fuel cell, agar pada saat kebijakan EURO6 diterapkan di Indonesia kita tinggal menikmati hasilnya.

Penulis :

Alif Widiyanto

Mahasiswa Magister Energi

Universitas Diponegoro Semarang

Email: alifw@student.undip.ac.id

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun