Renungan singkat sehabis perjalanan.
Perjalanan mudik jakarta - tegal 2017 menjadi sesuatu yang lucu jika berkaca waktu dahulu. Dahulu perjalanan banyak tersendat di daerah indramayu, pamanukan , cirebon dan lainnya. Sekarang bekasi-cikampek menjadi sumbatan luar biasa dikala setelah cikampek relatif lebih lancar. Sungguh terbalik !
Bukankah saatnya kita terpikir bahwa jakarta - cikampek menjadi pergerakan internal-internal ? bahkan lebih lanjut ternyata internal - internal itu jakarta - balaraja - cianjur - cikampek. (enaknya : Jabacipek)
Di timur, Infrastruktur hadir untuk mengembangkan wilayah. Di Jabacipek infrastruktur hadir untuk membayar hutang masa lalu dan terus kejar-kejaran dengan kebutuhan, bagaimana tidak? Jabacipek penuh sesak dengan setidaknya perkapita :
- butuh moda perpindahan
- butuh listrik
- butuh air
- menghasilkan sampah
- menghasilkan limbah cair dan tinja
- butuh olahraga dan aktifitas sosial
- dan butuh lainnya.
Fenomena ini (mungkin) dapat ditangkap dengan change management, bagaimana kita harus lebih peka dan siap terhadap perubahan. Pendekatan tradisional harus diubah, ego administrasi wilayah harus diurai menjadi cair. Perubahan momentum tersebut menjadi keunggulan dalam menarik sebanyak-banyak nya investor dengan rencana dan aksi yang baik serta transparan. Karena relatif lebih mudah by needs, didasarkan oleh kebutuhan.
Pengembangan wilayah juga menjadi titik penting untuk diluar jawa, instrumen atau alat intervensi pemerintah seharusnya diarahkan ke model infrastruktur untuk pengembangan wilayah, atau bekerjasama dengan swasta melalui instrumen yang lebih dan maksimal untuk wilayah timur.
Akhir perjalanan ini memberi pelajaran bahwa jaman sudah cepat berubah, bahkan lebih mudah dirasakan secara jelas dan berdampak nyata.
Siapapun Anda apalagi aparatur pemerintahan, jadilah agen perubahan wilayah Anda, wilayah Anda bukan lagi kompetisi antar tetangga tapi melawan kebiasaan lama di wilayah Anda.
Salam, ali sunandar
26 juni 2017
Â