Mohon tunggu...
Naufal Alfarras
Naufal Alfarras Mohon Tunggu... Freelancer - leiden is lijden

Blogger. Jurnalis. Penulis. Pesilat. Upaya dalam menghadapi dinamika global di era digitalisasi serta membawa perubahan melalui tulisan. Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah. "Dinamika Global dalam Menghadapi Era Digitalisasi" Ig: @naufallfarras

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Urgensi Menyikapi Pangkalan Militer Tetangga

30 Juni 2019   11:38 Diperbarui: 30 Juni 2019   11:47 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: satumediatv.com

Hubungan antara Indonesia dengan negara tetangga seperti Australia dan Malaysia sempat beberapa kali memanas. Pengkhianat biasanya dilakukan oleh orang terdekat. Rasanya juga berlaku dalam hubungan tetangga antar negara.

Perseteruan antara Amerika Serikat dan China terus berlanjut. Australia sebagai rekan dekat AS berjuang melawan pengaruh China terhadap global dengan mendirikan pangkalan militer.

Adanya pangkalan militer negara asing tentu sewaktu-waktu akan mengancam kedaulatan Indonesia. Fungsi militer sejatinya adalah sebagai alat pertahanan negara.  

Otoritas Australia berencana mendirikan pelabuhan laut baru yang kelak akan digunakan oleh pasukan marinir Angkatan Laut Amerika Serikat. Hal ini sebagai upaya mengurangi pengaruh China di sekitar wilayah Darwin, Australia.

Pelabuhan akan dibangun sekitar 40 kilometer ke arah utara dari Darwin. Pelabuhan baru juga akan digunakan dalam kegiatan komersial dan industri selain mampu menampung fasilitas militer serta tempat bersandar kapal-kapal amfibi AS.

Tidak hanya itu, mendirikan pangkalan militer di wilayah Papua Nugini juga masuk dalam rencana pemerintah Australia.

Kementerian Pertahanan Australia telah menyampaikan rencana dalam mendirikan pangkalan militer di Papua Nugini kepada Kementerian Pertahanan Indonesia.

Kerjasama militer antara Australia dan AS terus meningkat seiring bertambahnya kehadiran pos militer di wilayah barat Pasifik dan di beberapa pulau di Laut China Selatan.

Jalur optik milik China yang melintasi Papua Nugini dalam program The Belt and Road Initiative dikhawatirkan semakin memperkuat pengaruh China atas wilayah tersebut.

Otoritas Inggris juga berencana mendirikan pangkalan militer baru yang berlokasi di wilayah Brunei Darussalam. Sebelumnya, Inggris telah memiliki dua fasilitas militer di Asia Tenggara.

Di Singapura, berdiri pusat perbaikan dan logistik Unit 1022 Angkatan Laut Inggris yang berada di Dermaga Sembawang. Dan di Brunei Darussalam, Inggris telah menempatkan satu batalion pasukan infantri Gurkha dan penerjun di negara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun