Mohon tunggu...
Money

Future Development: Trashion Indonesia

1 Juni 2017   16:34 Diperbarui: 1 Juni 2017   17:27 545
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Pendahuluan

Di tahun 2015 Indonesia tercatat menghasilkan 64 juta ton sampah selama satu tahun itu. Lalu ditahun berikutnya angka tersebut kembali tercatat mengalami kenaikan yang menyebabkan di tahun 2016 terdapat 65 juta ton sampah. Hal ini ternyata memiliki keterkaitan degan jumlah penduduk di Indonesia yang semakin tinggi namun lahan untuk menampung sisa dari konsumsi tidaklah banyak. Masalah ini semakin bertambah dikarenakan dari sejumlah sampah yang dihasilkan tersebut, banyak dari sampah-sampah itu yang sulit untuk diurai, khususnya sampah plastik.

Ditahun 2016, Indonesia mendapatkan peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastic terbanyak di dunia setelah Tiongkok. Bayangkan saja bila dalam satu tahun sampah plastik yang dihasilkan dari toko-toko ritel dapat mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Diperkirakan pada tahun 2019 total sampah di Indonesia akan mencapai 68 juta ton yang dimana 14 persennya terdiri dari sampah plastik. Seperti yang diketahui, bahwa sampah plastik baru bisa terurai secara alami di tanah selama 20 tahun, apabila terdapat di air maka sampah plastik dapat lebih lama lagi terurai.

Hal ini tentunya menjadi masalah yang harus diperhatikan dengan serius oleh seluruh pihak, bukan hanya pemerintah atau petugas kebersihan saja. Diperlukan usaha lebih yang dapat mengubah sampah-sampah plastik tersebut menjadi sesuatu yang dapat digunakan kembali agar tidak terbiarkan begitu saja menunggu terurai secara alami. Dengan segala inovasi dan kemampuan yang ada, Trashion hadir menjadi salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Trashion Indonesia merupakan suatu perusahaan daur ulang yang memanfaatkan sampah plastik rumah tangga sebagai bahan dasarnya. Berbagai macam produk dihasilkan oleh Trashion Indonesia mulai dari tas, payung, tempat pensil, pouch, keranjang cucian dan masih banyak lagi barang lain yang telah dibuat dengan berbahan dasarkan limbah kemasan.

BUSINESS MODEL CANVAS OF TRASHION INDONESIA

1. Value Proporsition

Trashion Indonesia adalah usaha yang menjual produk daur ulang untuk semua kalangan. Berbagai produk tersebut sebut saja seperti tas tangan, tas ransel, tas belanja, payung dan keranjang cucian, semuanya dibuat dari kemasan-kemasan plastik yang biasanya dibuang begitu saja sebagai limbah plastik rumah tangga. Tidak seperti produk tas, payung dan keranjang lainnya, produk-produk yang dihasilkan oleh Trashion Indonesia memiliki kualitas yang bagus sekalipun 100% terbuat dari limbah plastik rumah tangga. Oleh karena itu hal ini menjadi keunikan tersendiri bagi Trashion Indonesia.

2. Customer Segments

Untuk produk-produk Trashion Indonesia, customer segmentnya mulai dari Ibu-ibu yang menyukai barang-barang unik namun tetap terlihat fashionable, atau orang-orang yang perduli dengan lingkungan mereka biasanya menyukai sesuatu yang bermanfaat tidak hanya dari segi kegunaan namun juga bagi lingkungan alam.

3. Customer Relationship

Trashion Indonesia menerapkan system beli putus pada saat transaksi (transactional), lalu pelanggan juga diperbolehkan untuk memilih warna yang diinginkan melalui kemasan plastik yang tersedia (co-creation).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun