BAWANG SUMENEP MAMPU BERPRODUKSI 8,5 TON PER HEKTAR
Petani desa Sukamulya kecematan  Garawangi kabupaten  Kuningan ,Bapak  Emod Ahmad berhasil menerapkan teknologi BIOGAN pada tanaman bawang Sumenep Purbalingga sehingga meningkatkan produksi hingga mencapai 8,5 ton per hektar dari sebelumnya hanya 5,7 ton per hektar.
Dia menjelaskan jumlah anakan jumlahnya  meningkat sampai 20 buah sementara jenis yang sama Tanpa Perlakuan Bioganrata-rata hanya 16 buah, dan varietes Sumenep lokal mempunyai anakan rata-rata hanya 6 . Dengan produksi sebesar 8,5 ton / hektar Emod terlepas dari kerugian karena harga bawang saa itu t panen  sedang jatuh  antara Rp 2.500 -- sampai dengan  Rp 2.700 , per kg " Kalau tidak ada BIOGAN mungkin saya sudah mengalami kerugian karena harga bibit bawang saat penanaman mencapai Rp.12.000,- per kg " .Katanya.
Dia menjelaskan dari hasil panen 8,5 ton , dia mendapat pendapatan kotor sekitar Rp 22.000.000,-, sementara biaya produksi sekitar Rp 18.000.0000,- , sehingga masih ada keuntungan Rp. 4.000.000,- , pada hal jika harga masih sekitar Rp 6.000,- per kg keuntungan bisa berlipat ganda sampai Rp. 33.000.000,- hanya dengan luasan 2.800 m2 . Berkaitan dengan aplikasi pemakain BIOGAN, dia menjelaskan "pada umur 15 sampai  engan 25 hari penyemprotan dengan BIOGAN dilakukan 2 kali seminggu, lalu pada umur 50 hari sedang 2 bulan penyemprotan dilakukan seminggu sekali, dan pada umur 70 hari penyemprotan tetap dilakukan seminggu sekali, dan pada umur 70 hari penyemprotan tetap dilakukan tetapi tidak dengan BIOGAN, hanya peptisida untuk menghindari tanaman bawang dari hama Kutu Daun ".
Cerita ini terjadi pada tahun 1999,  Dan bagimana  caranya supaya budidaya bawang kita itu bisa meningkat . Berikut adalah tips dari  Bapak Ir. Sujadih  Kangoloh  untuk  meningkatkan  an melipatkan produksi panen bawangÂ
Tanaman Bawang merah produksinya ditentukan oleh banyaknya anakan dan besar umbi setiap anakan. Proses pembentukan anakan dimulai sejak tanaman bawang berumur 10 (sepuluh) HST( Hari Setelah  Tanam) sampai umur 25 (duapuluh lima) HST. Setelah umur 25 (duapuluh lima) hari, kegiatan pembentukan anakan mulai menurun drastis. Pertumbuhan tanaman mulai terkonsentrasi pada pembesaran umbi. Untuk dapat meningkatkan produksi tanaman bawang merah, aplikasi BIOGAN dilakukan sbb :
Aplikasi-1, dilakukan pada umur 7 (tujuh) HST dengan dosis 5 (lima) cc/liter larutan. Perlakukan ini akan mendorong pertumbuhan tanaman induk mempersiapkan dalam bentuk anakan.
Aplikasi-2, dilakukan pada umur 14 (empat belas) HST dengan dosis BIOGAN 5 (lima) cc/liter air. Fase ini adalah fase awal kegiatan pembentukan anakan, sehinggatanaman dipacu untuk membentuk anakan sebanyak mungkin.
Aplikasi-3, dilakukan pada umur 21 (dua puluh satu) HST dengan dosis BIOGAN 5 (lima) cc/liter air. Sesuai dengan kemampuan BIOGAN untuk meningkatkan daya serap tanaman terhadap unsur pupuk yang diberikan. Perlakuan ini mampu mempertahankan/menyiapkan anakan yang terbentuk untuk membentuk umbi yang sehat.
Aplikasi-4, dilakukan pada umur 28 (duapuluh delapan) HST dengan dosis BIOGAN 5 (lima) cc/liter air. Perlakuan ini dapat memacu anakan membentuk umbi lapis sehingga akan diperoleh anakan dengan umbi lapis yang berukuran relatif besar dan ukuran beragam.
Pada kondisi penanaman dini ( panen dipercepat 7 -- 10 hari ) . Umur 35 hari dilakukan aplikasi ke 5 dengan menggunakan BIOGAN dengan dosis 4 cc per liter air.
Aplikasi BIOGAN pada tanaman bawang merah dapat meningkatkan produksi sekitar 15%-35%.