Gambar.Letkol CKM dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad/ Sumber gambar : disini
Dahlan Iskan, penguasa pers nasional bahkan internasional dan sekarang menjadi menteri BUMN diberitakan sudah dicuci otaknya oleh Tim kepresidenan! Ada apa? Apakah Istana takut akan popularitas Dahlan! sehingga perlu di cuci otaknya! Agar ia "lupa" atas keinginannya untuk jadi presiden yang katanya udah mendekati taraf keinginan 70%! Bukan itu kawan! Ceritanya adalah Dahlan Iskan baru saja melakukan operasi kecil untuk men-"cuci otak"nya dengan salah seorang dokter kepresidenan yaitu Dr. Terawan Agus Putranto, Sp Rad, di sebuah Ruang operasi RSPAD Gatot Subroto. Operasi cuci otak dengan metode berbasis radiologi intervensi ini satu-satunya di dunia dan hanya Dr. Terawan yang bisa melakukannya. Metode ini mampu menyembuhkan stroke dan juga terapi berupa cuci otak bagi mereka yang sehat-sehat saja. Dahlan Iskan dan Istri pun mencoba metode ini. Hasilnya mencengangkan, Dahlan Iskan yang merasa sehat 100 persen, ternyata mengalami penyumbatan di otak kirinya. Dari gambar yang ditunjukkan di layar komputer ditunjukkan gambar sebelum cuci otak dan sudah cuci otak. Sekarang "gorong-gorong" di otak kiri yang sebelumnya tersumbat telah lancar kembali. Dahkan boleh lega, karena bila penyumbatan di otak kirinya dibiarkan, maka beban saluran "gorong-gorong" di otak kanan akan terlalu berat akibatnya bisa terjadi pembengkakan dan pecah, maka terjadilah perdarahan di otak. Dahlan sekali lagi beruntung! Spekulasinya untuk mencoba terapi cuci otak dengan metode berbasis radiologi yang belum diterima oleh dunia kedokteran dunia ini, hasilnya sangat memuaskan. Memang, metode ini baru diperkenalkan oleh Dr. Terwan setahun yang lalu, banyak terjadi pro dan kontra terhadap metode ini sehingga Dr. Terwar tak dapat mengembangkan ilmunya ini untuk diturunkan ke dokter-dokter baru. Sehingga baru dialah satu-satunya menurut Dahlan yang bisa didunia dan telah berhasil menyembuhkan lebih dari 500 penderita stroke serta terapi cuci otak untuk pasien yang sehat. Untuk Saat ini sudah banyak yang antre untuk ditangani oleh Dr. Terwar terutama mereka yang sehat yang ingin dicuci otaknya, antrenya sudah mencapai tiga bulan. Sehari hanya sekitar 15 orang yang bisa ditangani setiap hari. Namun untuk pasien stroke berat akan diutamakan bisa langsung ditangani. Siapakah dokter ini? Dokter Terawan Agus Putranto Sp Rad (K) RI, yang juga seorang tentara ini berpangkat Letkol CKM, bertugas di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto juga di Rumah Sakit Gading Pluit. Sebelum menjadi dokter, ia seorang tentara. Ia mendapat beasiswa untuk mengikuti pendidikan kedokteran di FK Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Kelahiran Citi Sewu (utara Stasiun Tugu) Yogyakarta 5 Agustus 1964 ini, sejak kecil memang ingin sekali menjadi dokter. Lusus dokter tahun 1990 ia ditugaskan Bali, kemudian Lombok dan terakhir Jakarta. Ia kemudian mengambil spesialis radiologi di Surabaya dan mengembangkan radiologi intervensi yang waktu itu belum berkembang. Radiologi intervensi adalah bidang kedokteran yang mempergunakan alat imaging untuk membantu memasukkan alat ke tubuh pasien, melalui lubang alamiah atau buatan untuk penanganan kasus pembuluh darah, syaraf dan tumor. Itu sebabnya, dr. Terawan dijuluki The Rising Star Radiologi Intervensi di Indonesia.Untuk hal ini kita lebih hebat dari Eropa, apalagi dibandingkan dengan Singapura yang belum apa-apanya. Awal ketertarikannya untuk mengembangkan radiologi intervensi ini adalah ketika menangani pasien wanita dengan kasus kanker di leher dan kepala pada akhir 2011. Setelah diterapi, pasien tersebut membaik dan satu bulan kemudian hamil. Hal ini mengindikasikan bahwa radiologi intervensi aman digunakan pada pasien. Oleh kepiawaiannya ia kerap diundang untuk mengikuti simposium atau untuk melakukan tindakan intervensi, di dalam ataupun di luar negeri. Dokter yang hobi makan lontong balap dan tahu campur ini, bila menangani pasien kerap beryanyi. Begitu juga saat menangani Dahlan Iskan. Lagu favoritnya adalah "Di Doa ibuku" yang lariknya sebagai berikut : Di waktu masih kecil Gembira dan senang Tiada duka kukenang Di sore hari nan sepi Ibuku berlutut Sujud berdoa Kudengar namaku disebut Di doa ibuku Dengan menyanyi katanya pikiran jadi tenang dan tidak stress. Dia juga mengungkapkan bahwa tugas seseorang dalam hidup ini adalah untuk bermanfaat bagi orang lain. "Semakin tinggi kedudukan seseorang, dia semakin dituntut untuk melayani orang lain," ujar Letkol CKM dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) RI. Sangat menginspirasi pak dokter! Semoga anda selalu sehat dan dapat terus bermanfaat bagi keluarga dan masyarakat indonesia. Salam! Sumber. - Majalah Tempo edisi No. 4017, tgl 27 Juni - 3 Juli 2011 - Catatan Dahlan Iskan