Disekolah-sekolah yang memiliki kelas dan murid yang banyak serta jumlah guru yang cukup, mungkin sedikit sekali istilah "jam kosong" atau "tidak ada jam mengajar" bagi bapak/ibu guru. Apalagi mereka yang sudah bersertifikasi waktu mengajar 24 jam seminggu itu kadang hanya beberapa jam saja waktu luangnya. Namun bagi guru-guru yang mengajar di sekolah yang kelebihan guru, atau di daerah pinggiran, di pulau-pulau, daerah pesisir, dan daerah terpencil lainnya "jam kosong" itu sangat banyak. Apa penyebabnya karena jumlah kelas dan siswa yang sangat sedikit.
Nah anda ingin tahu apa-apa saja yang dilakukan bapak/ibu guru tersebut pada jam kosong itu?
1. Memekrisa catatan, Latihan atau Tugas Siswa
Aktivitas ini adalah kegiatan rutin bapak/ibu guru. Guru-guru yang banyak jam mengajarnya bahkan sampai harus membawa pulang ke rumah aktivitas ini. Kadang harus mengorbankan waktunya bersama keluarga. Belum lagi beban membuat perangkat mengajar dan lain sebagainya.
2. Ngerumpi
Nah, ini bukan hanya didominasi ibu-ibu guru saja tapi bapak-bapak guru juga melakukannya. Topik yang dibicarakan kalau tidak sepak terjang kepala sekolah, atau guru-guru lain yang dianggap lain dan aneh.
3. Datang Lambat atau Pulang cepat
Banyak juga bapak dan ibu guru yang memanfaatkan jam kosong ini untuk datang lambat atau pulang cepat. Biasanya terjadi di sekolah-sekolah yang siswanya sedikit dan tak banyak kelasnya serta kepala sekolahnya yang santai atau tidak ketat dalam disiplin sekolah.
4. Tidak masuk sama sekali.
Kadang ada waktunya bisa sehari itu bapak/ibu guru tidak ada jam mengajar, tidak ada tugas menjadi wakil kepala sekolah, wali kelas atau piket. Maka banyak bapak/ibu guru yang memilih tidak masuk. Ini biasanya ditemukan disekolah-sekolah yang sedikit kelas dan siswanya.
Wah enak ya jadi guru? kata sebagian orang dengan nada menyindir. Semu guru sebenarnya tidak ingin seperti itu. Namun karena sistem pendidikan kita yang masih kaku akhirnya hal ini banyak terjadi. Bahkan dengan kondisi tugas mengajar menjadi sedikit itu membuat guru menjadi malas. Begitu juga pangkat golongannya juga tidak akan naik-naik karena Angka Kredit dari beban mengajarnya tidak mencukupi. Makanya tidak heran guru-guru disekolah terpencil yang sedikit siswanya ata disekolah dikota-kota yang berlebih gurunya itu sangat lambat naik pangkat golongannya.