Mohon tunggu...
Alang Alang
Alang Alang Mohon Tunggu... lainnya -

ndeso

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menghargai dan Menghormati Perasaan Orang Lain

17 Februari 2012   14:00 Diperbarui: 25 Juni 2015   19:31 3631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Entah kenapa belakangan kok saya selalu memperhatikan tingkah laku teman teman di FB saya melalui status mereka atau foto yang mereka upload.
kadang saya menemuklaqn sesuatu etah kata kata bijak atau kata kata yang menuburut saya menyebalkan hehehe. Spertinya bisa meraba apa yang mereka fikirkan dari status yang mereka buat. Seperti beberapa hari yang lalu seorang menulis status seperti ini : " Emang enak di cuekin udah add gw gak gwx konfirm biarin status gw nongol d beranda mereka, dab mereka cuma bisa lihat tapi gak bisa komen, rasain  nyonyor  hahaahaha "  Saya kok jadi heran dengan pla fikir orang ini kenapa ya sepertinya kok susah sekali menghargai perasaan orang lain. Kalau  saya perhatikan yah mungkin karena dia merasa banyak yang menyuukai, karena memang dia cantik. Tapi apa iya berlaku begitu pada mereka yang berniat berteman dengannya.

Bagaimanapun pasti yang add akan merasa sakit hati bila membaca status tersebut. lalu saya mngomentari dan menyarankan agar di konfirm saja lalu di remove dan di beri penjelasan agar gak add lagi karena gak ingin berteman dengannya bukankah itu solusi yang lebh bak dan dengan begitu yang add gak merasa di sepelekan  dan tidak sakit hati. Tapi sepertinya dia gak menerima saran saya malah tertawa lepas seolah gak merasa versalah, memang sih di konfirm atau tidakn itu hak dia tapi alangkah baiknya bila kita bisa menghargai perasaan orang lain. Bukankah setiap hari kita akan bertemu dan berhubungan dengan orang2 yang memiliki kekurangan dan keterbatasan. baik mereka yang memiliki keterbatasan secara fisik, memiliki status sosial yang rendah, atau kekurangan2 yang lain seperti merasa kurang cantik, kurang pintar, kurang menonjol, dan bermacam, macam orang dengan berbagai karakter.
Pada saat itulah kita perlu belajar bagaimana kita menghargai perasaan orang lain dam membuatnya merasa nyaman dengan segala keterbatasan, kekurangan dan keberadaannya tersebut. Menghargai perasaan orang lain adalah hal yang sederhana tapi bisa mengakibatkan hal yang sangat positif bagi orang yang menerimanya. Mungkin hukum karma memang benar berlaku sebab beberapa hari kemudian si wanita ini menulis stataus yang menunjukkan kekesalannya kaena  dia add saudaranya tapi gak di konfirm konfir juga padahal sudah berhari hari tapi di biarin saja nampaknya .

Lalu dia menulis status seperti ini : " Sebetulnya maunay apa sih dar kemarin di add gak di konfirmasi juga, memang kalau mati mau jalan sendiri apa ni orang " dan lyang di add sebenarnya dalah saudara dia sendiri saya tau dari kommentarnya hehe.
Dan sayapun ikut koementar begini " Kalau di ad gak di konfirm tuh kamu harusnya introspeksi diri neng " dan hasilnya saya langsung di remove hahahaha. Tapi saya gak menyesal karena saya merasa cuma mengingatkan saja agar kita bisa mneghargai perasaan orang lain, meski cuma di dunia maya.
Jadi ingat beberapa bulani yang lalu baca berita tentang seorang tuna daksa yang sering di hina oleh wanita tetangganya karena kekurangan fisiknya sampai akhirnya si tuna daksa itu marah dan menembak oarang yang menghinaya dengan senapan angin hngga giginya patah dan melukai bibir wanita tersebut. Dari situ saya dapat pelajaran tentang pentingnya mengahrgai, menghormati orang lain meski dia memiliki kekurangan. Bukankah ila kita menghormatimorang lain niscaya kita juga akan di hormati juga ? Lagi pula tak ada ruginya menanam sedikit kebaikan dengan cara menghargai, menghormati persaan orang lain, agar tak ada benih benih kebencia di benak dan lingkungan tempat tinggal kita.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun