Mohon tunggu...
Akmal Goharu Subagyo
Akmal Goharu Subagyo Mohon Tunggu... -

tanamlah apa yang akan kita makan, belilah apa yang kita jual

Selanjutnya

Tutup

Politik

Puan Maharani, Kerja Nyata Sampai Melupakan Sepatu

2 Februari 2017   13:42 Diperbarui: 2 Februari 2017   13:48 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DOKUMENTASI PRIBADI

Puan Maharani, Sebegitu Seriuskah Kau Bekerja?

Ada yang “lucu” ketika Puan Maharani meninjau secara langsung lokasi pembangunan untuk memastikan kesiapan gelaran prestisius Asian Games 2018. Selaku tuan rumah, tentu Indonesia harus benar-benar mempersiapkan sedemikian rupa. Bukan hanya untuk kesuksesan gelarannya saja, tapi untuk memastikan marwah dan pandangan dunia terhadap Indonesia. Kemenko PMK, yang dikomandani Puan Maharani, tentu mempunyai kepentingan untuk memastikan semua proses persiapan berjalan dengan baik. Sebaik-baiknya.

Lalu, apa yang lucu itu? Yaitu ketika Puan Maharani lupa untuk memastikan ukuran sepatunya. Terlihat sekali begitu longgar. Ketika ditanya soal itu, dengan santai Puan menjawab “Tadi buru-buru, tidak sempat memilih sepatu yang pas. Asal bisa dipake saja”. Memang benar, ukuran sepatu yang biasa dipakai 37, tapi menggunakan sepatu berukuran 40. Jelas terlihat, seperti ada yang mau nebeng di sepatunya. Rupa-rupanya, bekerja sebagai menteri justeru membuatnya “lupa” untuk memastikan penampilan diri. Padahal, penampilan, bagi seorang perempuan adalah bagian yang tak bisa terpisahkan apalagi terlupakan. Mereka harus cantik dan elegan, apalagi untuk sekelas menteri.

Tidak hanya itu, dalam kehidupan sehari-hari, Puan adalah sosok yang sederhana secara penampilan. Meski, tentu saja tanpa melupakan kerapihan dan kepantasan. Dalam banyak kesempatan, kita kerap melihat Puan nyaman sekali menggunakan batik, modifikasi kebaya, atau mungkin blazer yang tak terlalu berlebihan. Prinsipnya adalah kesederhanaan dan kepantasan, tapi tetap elegan sebagai seorang perempuan. Sepatu yang longgar, adalah representasi dari kebiasaan Puan untuk berpenampilan seperti biasa, ala kadarnya, yang penting nyaman.

Kalau kita membaca konteks dan jawaban Puan yang santai itu, setidaknya dapat tergambar dalam benak kita, bahwa untuk persoalan kerja, kerja, dan kerja, Puan Maharani bisa “lupa” terhadap penampilannya. Dalam spektrum yang lebih besar, kita bisa membacanya sebagai apresiasi atas kerja dan demi bangsa, ia tak perlu lagi terlalu “peduli” dengan apa yang disebut orang sebagai penampilan. Karena kepentingan bangsa dan negara, soal sepatu yang longgar dan berlumpur tak dipedulikan oleh Puan. Artinya apa? Jelas bahwa Puan meletakkan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, apalagi hanya sekedar untuk “mempercantik” diri.

Lebih dari itu, peristiwa lucu tersebut menggambarkan sosok Puan yang lebih mementingkan kerja. Ini sekaligus untuk menjawab pemberitaan dan asumsi sebagian orang yang menegasikan Puan sebagai sosok menteri yang “telat” mengejawantahkan titah Presiden yang mementingkan kerja yang cepat dan tepat. Kepentingan umum, harus berada di atas kepentingan apapun, apalagi yang sifatnya personal. Untuk kepentingan bangsa, banyak hal yang harus ditanggalkan sekaligus ditinggalkan.

Menjadi pertanyaan besar bagi kita, sebegitu seriuskah kau bekerja, Puan Maharani, hingga kau lupa bahwa sepatu yang kau kenakan itu lebih besar dari ukuran kakimu? Berlumpur pula! Maka, sejatinya inilah yang perlu diapresiasi oleh kita sebagai rakyat biasa, bahwa ada menteri yang begitu serius bekerja untuk kepentingan bangsa. Untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai harapan. Ini merupakan pelajaran luar biasa, dari sosok perempuan yang menjadi representasi “perempuan masa kini”, bahkan mungkin sosok perempuan yang melampaui keinginan Kartini. Kelucuan yang mengandung hikmah.

Selanjutnya, kejadian itu sepertinya menjadi waktu yang tepat untuk tidak lagi mereduksi kinerja Puan Maharani sebagai menteri. Karena apa yang terjadi begitu menggambarkan komitmennya untuk bekerja demi bangsa. Sehingga, urusan pribadi, apalagi hanya sepatu, adalah urusan tak penting. Banget!. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun