Mohon tunggu...
Akmal Goharu Subagyo
Akmal Goharu Subagyo Mohon Tunggu... -

tanamlah apa yang akan kita makan, belilah apa yang kita jual

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengadili Puan: Membongkar Rahasia yang Tak Banyak Diungkap

20 Januari 2017   11:59 Diperbarui: 20 Januari 2017   12:16 2366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Selalu ada komentar yang tak ‘asik’ yang ditujukan kepada pemerintah dan segenap menterinya. Terlebih komentar itu ditopang oleh riset lembaga survey yang menunjukkan kinerja beberapa kementerian tertentu rendah. Menteri koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, misalnya, tak luput dari sasaran tembak kritik publik.

Apa kritikan itu?

Sebuah lembaga survey bernama Lembaga Klimatologi Politik (LKP) melakukan survey terhadap kinerja birokrasi pelayanan publik dalam setahun usia kabinet Joko Widodo. Berdasarkan survey itu, 31,8 % responden menilai Puan Maharani berkinerja buruk. (Sindonews, 3 November 2015).

Tetapi bukan hanya Puan dan kementerian yang ditanganinya yang dapat sorotan berkinerja buruk menurut survey itu. Dalam usia setahun pemerintahan Joko Widodo, kementerian yang disorot berkinerja buruk juga diantaranya: (1) Menteri Pemuda dan Olah Raga Imam Nahrawi 49,7%, (2) Menteri BUMN Rini Soemarno 40,6%, (3) Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro 33,8%, (4) Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaya 32,7 %, (5) Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly 31,9% dan (6) Menteri ESDM Sudirman Said 22,5%. (Sindonews, 3 November 2015).

Tetapi dalam komentarnya, Usman Rachman, CEO LKP, juga memberi pengakuan mengenai Puan Maharani bahwa secara organisasi, dia berhasil. "Secara individu, Puan dipandang tidak berhasil. Tapi secara organisasi, pada dasarnya dia berhasil. Buktinya Mendikbud di bawah koordinasi dia (Puan) menunjukkan kinerja baik," katanya (Sindonews, 3 November 2015).

Baiklah, survey ini jelas: satu sisi menjabarkan kinerja yang kurang maksimal dari beberapa kementerian termasuk kementerian dibawah Puan Maharani. Di sisi lain, LKP mengakui capaian keberhasilan Puan Maharani karena Mendikbud di bawah koordinasi dia berkinerja baik. Sayangnya pada bagian ini, entah karena terpotong oleh ruang pemberitaan atau memang tidak disampaikan LKP, justru tidak mendapat porsi pemberitaan yang juga cukup. Harusnya, jika publik disodorkan beberapa capaian tertentu pemerintahan yang dinilai buruk, hal yang sebanding pemberitaan capaian positif perlu juga disampaikan. Keseimbangan informasi kepada publik perlu dilakukan agar publik tidak semata-mata tergiring untuk memberi penilaian buruk.

Meskipun demikian, itu tak apa. Taruhlah survey itu sebagai daya lecut bagi Puan Maharani, yang sebenarnya tak buruk. Ini hanya soal tingkat harapan publik yang kian tinggi atas pemerintahan Joko Widodo dan kementerian dipacu lebih baik. Ingat komentar Sirojuddin Abbas, Direktur Program Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), bahwa “58 persen menilai kinerja kabinet cukup baik. Yang tidak puas ada 33 persen. Ini sinyal positif bahwa kinerja menteri secara umum itu OK, dan bisa menjalankan kebijakan presiden secara konsisten”.

Dan survey itu dilakukan lebih dari setahun yang lalu: November 2015. Itu artinya, kita belum tahu bagaimana penilaian Survey selama setahun ini.

Yang Tak Terungkap

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) merupakan kementerian yang terbilang ‘istimewa’. Kemenko ini membawahi sejumlah kementerian yang terkesan ‘wah’. CNN Indonesia (12/08/2015) di bawah tajuk “Hanya Puan Menteri Koordinator yang Selamat dari Reshuffle” menulis mengenai posisi ini:

“Jabatan sebagai menko yang membawahi sejumlah kementerian memang terkesan wah. Hanya mereka yang memiliki kemampuan dan kapasitas yang layak menempati posisi itu. Bagi Jokowi, Puan adalah panglima politik yang pantas menduduki posisi strategis sebagai Menko”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun