Kalau kebohongan itu bersifat subjektif, maka kebohongan itu bisa dimanifulir dengan kata-kata, Dan diartikulasikan secara berbeda bagi yang bebohong.
Kalau saja berbohong itu diterjemahkan atas dasar kekuasaan, maka kebohongan akan dibenarkan sesuai dengan keinginan.
Jika berbohong menjadi suatu kebiasaan, maka kebohongan akan melahirkan kebohongan yang lainnya.
Kalau kebohongan dibenarkan hanya untuk melegalkan sebuah kesalahan, maka kebohongan menjadi kepercayaan baru yang akan dianut oleh pengikut para pembohong.
Kalau kebohongan hanya dianggap sebagai permainan Kata-kata, maka kebohongan akan sangat mudah terus dilakukan.
Kalau tidak suka dikatakan berbohong, berusahalah untuk berkata jujur Dan apa adanya tanpa bermaksud membangun pencitraan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!