Mohon tunggu...
Humaniora

Unsur Intrinsik Cerpen

26 Februari 2017   18:02 Diperbarui: 26 Februari 2017   18:06 2424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Unsur Intrinsik cerita pendek

Sebuah Janji

 Oleh: Rai Inamas Leoni

1). Tokoh dan Penokohan

Wina       : Pelupa seperti yang digambarkan dalam cerita ketika pencerita menuliskan kalimat “Dengan santai Wina membalikkan badannya berjalan mencari motor matic kesayangannya. Ia sendiri lupa dimana menaruh motornya. Wina emang paling payah sama yang namanya mengingat sesuatu.

Alex         : Antagonis, tapi aslinya baik, seperti yang dinyatakan dalam cerita “Gubrak…. Buku-buku yang dibawa Wina jatuh semua. Orang yang menabrak entah lari kemana. Jangankan menolongnya, meminta maaf pun tidak”. Sedangkan sifat baiknya tercermin dalam cerita “Lalu cowok tadi menghampiri Wina dan membantunya untuk berdiri. “Lo nggak apa-apa kan, Win?”         

Thata      : Cewek songgong, sama dengan gambaran pada carpen tersebut “Belum kapok di guyur kayak gini?” balas cewek tersebut sambil menjambak rambut Wina. “Tha, mana fanta jeruk yang tadi?” ucap cewek itu lagi, tangan kanannya masih menjambak rambut Wina. Thata langsung memberi satu botol fanta jeruk yang sudah terbuka”.

Linda       : Jahat, salah satu sahabat Thata si cewek songgong yang membuli Wina juga pembuktiannnya terdapat pada kalimat “Linda terkenal sesaentro sekolah karena keganasannya dalam hal melabrak orang”.

Mayang  : Sahabat dari Thata dan Linda yang memliki sifat sama juga dengan keduanya, seperti yang dibuktikan dlam carpen “Kedua teman Linda, Thata dan Mayang dengan sigap mencoba menahan Wina. Tapi Wina malah memberontak. “Buruan Lin, ntar kita ketahuan.” kata Mayang si cewek sawo mateng”.

2). Sudut Pandang

            SP orang ketiga tunggal, dalam cerpen ini pengarang sebagai orang yang berada diluar cerita. Dirinya hanyalah sebagai narator pencerita. Sudut pamdang orang ketika serba tahu dari cerita tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun