Mohon tunggu...
Ahmed Tsar Blenzinky
Ahmed Tsar Blenzinky Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger | Content Creator | Sagitarius

Co-Founder BRid (Blogger Reporter Indonesia) | Sekarang Lebih Aktif di https://ahmedtsar.wordpress.com/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Membicarakan Film The Great Gatsby

13 Agustus 2013   22:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:20 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Semenjak bisa menikmati menonton film-film Hollywood, salah satu adegan yang saya suka (baca: kagum) dan itu sering tergambar di beberapa film, adalah situasi di kelas sekolah. Dalam situasi itu tergambar seorang guru mengajar atau memberikan tugas ke murid-murid. Tugas itu adalah menulis esai. Lalu, para murid biasanya disuruh untuk menulis esai tentang apresiasi karya sastra. Nah salah satu karya yang sering diapresiasi oleh mereka para murid adalah The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald dan To Kill a Mockingbird  karya  Harper Lee .

Kekaguman saya terhadap adegan itu muncul karena dua alasan. Pertama, para murid di Amerika sana, sedari sekolah dasar sudah dibiasakan untuk menulis esai. Kedua, para murid di Amerika sana, sedari sekolah dasar sudah dibiasakan untuk mengapresiasikan karya sastra besar Amerika.

Dari dua alasan itu, muncul pertanyaan kenapa mereka sudah dibiasakan untuk dua hal itu, yaitu menulis esai dan mengapresiasi karya sastra? Untuk mengapresiasi karya sastra, bisa jadi jawaban spekulasi saya temukan ketika barusan menonton film The Great Gatsby

Dalam film yang dibintangi Leonardo DiCaprio ini, menurut saya masih mengambarkan apa yang disebut karya sastra walaupun sudah dituangkan dalam film. Apa yang disebut kaya sastra adalah gambaran yang penuh simbolis atau analogi, secara sederhana begitu. Nah ketika membicarakan karya sastra, maka film bertugas untuk menerjemahkan kerumitan analogi karya satra agar bisa dicerap oleh sebanyak mungkin penonton.

Sebagai penerjemah, film yang disutradai oleh Baz Luhrmann ini telah berhasil menghibur banyak penonton. Tetapi lebih dari itu juga, film ini juga masih menyisahkan jejak-jejak sastranya (baca: penuh simbolisme atau analogi).

Sebelum membicarakan jejak-jejak sastra dalam filmnya, silah bagi anda yang ingin membaca plot hiburan The Great Gatsby untuk berkunjung ke http://id.wikipedia.org/wiki/The_Great_Gatsby_(film_2013),

Jejak satra dalam film The Great Gatsby berpusat pada tokoh utama yang tidak lain tidak bukan dia adalah Jay Gatsby (Leonardo DiCaprio). Kata-kata kunci (sastra) untuk memahami apa yang dilakukan Jay Gatsby dalam memahami dunia sekitarnya, adalah: Harapan dalam meraih impian bisa rusak tertimpa ambisi.

Itu kata kunci sastra kesatu. Kata kunci kedua: Harapan yang rusak tertempa ambisi bisa disembuhkan oleh cinta. Kata kunci ketiga: Masa lalu adalah kenangan, ia tidak bisa dijadikan harapan hanya gara-gara ambisi. Kata kunci keempat: Harapan adalah barang berharga yang harus dijaga walau orang-orang sekitar berambisi merebutnya.

American Dream

Voila, menurut saya lebih jauh ternyata film The Great Gatsby, jika berpatokan dengan kata-kata kunci di atas, temanya berbicara tentang American Dream. Silahkan tonton film ini, kemungkinan besar anda juga akan menyaksikan bagaimana American Dream sebagai analogi dan ideologi, dipertahankan dengan harapan, cinta ataupun ambisi.

Inilah yang menjawab mengapa karya sastra The Great Gatsby karya F. Scott Fitzgerald selalu diapresiasi oleh siswa-siswa Amerika

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun