Mohon tunggu...
ARAYRI
ARAYRI Mohon Tunggu... Guru - Adzra Rania Alida Yasser Rizka

Sampaikanlah Dariku Walau Satu Ayat

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Mungkinkah Ultron Muncul dalam Kehidupan Nyata?

13 Mei 2015   10:20 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:06 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14314870651326875131

[caption id="attachment_365688" align="aligncenter" width="448" caption="ultron, gambar diambil dari sideshowtoy.com"][/caption]

Ultron yang muncul dalam film Avengers: Age of Ultron (2015), mengingatkan saya pada beberapa robot dalam film sebelumnya yang pernah saya tonton, ada Samantha dalam film Her (2013), menceritakan robot masa depan bernama Samantha yang berfungsi sebagai teman hidup, kemudian ada TARS, robot pendamping di film Interstellar (2014), dan tentunya yang klasik tetapi tetap popular adalah R2 di Star Wars, kemudian ada juga komputer jahat seperti dalam film Transcendence (2014) nya Johnny Depp. Kesemuanya memberikan warna pada berbagai macam robot yang ada di film, ada yang baik dan ada yang jahat. Pertanyaannya adalah mungkinkah teknologi seperti itu hadir dalam kehidupan nyata?

Jika kita melihat perkembangan teknologi khususnya dalam bidang komputer, tidak dipungkiri sangat pesat. Perkembangan inilah yang bermuara pada software yang memunculkan Kecerdasan Buatan (KB) atau istilah baratnya Artificial Intelligent. KB inilah yang kemudian melahirkan Ultron, robot ganas yang ingin mengalahkan dan menguasai manusia. Tanpa kita sadari, KB ini sebenarnya sudah muncul di dunia termasuk di Indonesia dan sudah “mengalahkan” manusia!

KB yang “mengalahkan” manusia ini mudah ditemukan. Tidak usah jauh-jauh cari ke laboratorium komputer atau ke toko komputer di Glodok. Cobalah pergi ke mall, di sana ada contohnya bagaimana KB mengalahkan manusia. Palang pintu masuk mobil salah satunya. Hampir semua mall di Jakarta mengganti penjaga loket yang dulunya manusia dengan palang pintu otomatis yang dikendalikan komputer. Kemudian pintu masuk mall pun hampir semuanya menggunakan pintu otomatis yang jika didekati manusia terbuka dan tertutup dengan sendirinya.

Di jalan raya, lampu lalu lintas menggunakan teknologi komputer, yang secara otomatis mengatur lampu menyala secara bergantian. Kemudian di jalan tol, kita mengenal etol yang memungkinkan kita bayar tol pakai kartu, ga perlu ketemu sama petugas loket. Tinggal bawa kartu (jangan lupa isi ulang), tempel dan dengan sekejap portal pun terangkat. Mudah dan ga pakai antri! Bisa kita lihat bersama jalur etol lancar terus, beda banget sama yang bayar di loket yang dijaga petugas tol, panjang bener!

Tempo hari, saat mendapat tugas dari ibunda menukarkan tiket kereta api di stasiun gambir. Tidak menyangka kecanggihan komputer sudah digunakan. Dulu kalau mau beli tiket di Gambir, harus ke loket, beli tiket dari petugas yang di loket. Sekarang, sudah canggih! Kita tidak perlu lagi ketemu tukang tiket di loket, tapi ketemu komputer yang secara otomatis akan mencetak tiket kita. Tinggal kita masukan kode pemesanan, yang telah kita pesankan di minimarket terdekat, kemudian nama kita muncul dan tinggal sentuh tombol cetak. Krik krik krik, tiket pun tercetak! Kita ambil sendiri, kantongin, pulang. Gampang!

Untuk contoh yang lebih canggih ada di dunia kedokteran yang telah mengembangkan AESOP kepanjangan dari Automated Endoscopic System for Optimal Positioning. AESOP berfungsi sebagai asisten dokter dalam melakukan operasi. Dia bisa membantu dalam operasi d mana saja, di tempat-tempat terpencil bahkan tatkala perang. Mungkin suatu hari nanti kebutuhan akan dokter operasi bisa tergantikan. Yang popular adalah mobil google, walaupun kemarin diberitakan rusak namun perkembangannya terus berjalan. Mobil jenis ini pada akhirnya nanti akan menggantikan supir.

Contoh-contoh di atas adalah tanda-tanda KB berkembang pesat. Dari komputer yang jaman dulunya sebesar lapangan, kemudian ukurannya mengecil sehingga bisa ditaruh di ruangan (seperti dalam film Imitation Games), lantas menjadi komputer PC, kemudian laptop, dan sekarang muncul tablet, smartphone, dan gadget-gadget lainnya. Ditambah lagi google glass yang bisa dipakai sebagai kacamata, bahkan terakhir, orang mencoba bikin komputer kecil sebesar flashdisc ukuran jempol kita! Luar biasa!

Apa gunanya? Tentu teknologi seperti itu dibuat agar berguna dan memudahkan manusia menjalankan hidupnya. Namun fungsi ini dapat berubah jika manusia tidak dapat mengendalikannya, seperti yang terjadi dalam film Avenger: Age of Ultron. Walaupun itu terjadi dalam film, namun kita sebagai umat manusia yang setiap hari menggunakan gadget dan takjub akan kecanggihannya, harus waspada, karena kalau tidak, bisa kebobolan kaya Mr.Stark! Yang canggih dan menyenangkan itu membuat manusia lupa dan tidak bisa mengontrol diri.

Beberapa pakar terkenal, seperti Bill Gates, Elon Musk, Stefan Wozniak, dan Stephen Hawkin menyatakan kehawatirannya atas KB ini. Hawkins, ahli fisika fenomenal, memberi argumen bahwa suatu saat manusia akan tersingkirkan oleh komputer karena manusia secara biologis memiliki keterbatasan sedangkan komputer tidak. Hal itu diamini oleh Wozniak, pendiri Apple, katanya manusia bisa tidak eksis lagi di dunia. Bill Gates mantan CEO Microsoft, menyarankan agar komputer terus dikawal dan dibatasi kecanggihannya, sedangkan Elon Tusk, CEO Tesla, cukup yakin bahwa KB akan lebih berbahaya dibandingkan nuklir.

Tidak ketinggalan para pemeran superhero yang ada di The Avengers, seperti  Scarlet Johanson (Natasha Romanoff), Mark Rufalo (Bruce Banner), dan pengisi suara Ultron sendiri, Paul Bettany, hawatir akan KB ini. Rufalo percaya dengan apa yang dikatakan Hawkins dan Gates, oleh karena itu katanya kita harus memperlambat perkembangan KB ini. Johanson sendiri takut menghadapi kenyataan terburuk atas potensi kecanggihan KB, sedangkan PauL Bettany (Jarvis) lebih klasik dalam pernyataannya bahwa ada sisi baik dan sisi buruk teknologi, keduanya memiliki potensi yang sama dalam berkembang, yang artinya sisi buruk sangat mungkin berkembang!

Pernyataan para ahli dan pemeran film di atas didukung oleh keberadaan laboratorium KB yang memang ada, dan digunakan untuk mengembangkan komputer supaya bisa belajar sendiri. Laboratorium itu bernama Loop AI (Artificial Intelligent) Lab di Amerika Serikat, yang memanfaatkan mesin Neural Turing Machine. Jika Anda berkesempatan, tontonlah Imitation Games, kisah nyata yang menampilkan ilmuwan bernama Alan Turing yang berusaha mengembangkan dan memanfaatkan komputer di kala perang jaman dulu. Nah mesin ini adalah turunan dari mesin yang dulu pertama kali dibuat oleh Alan Turing. Saya cukup yakin pihak lain juga ada yang punya lab seperti ini, seperti Google misalnya yang makin hari makin canggih, apalagi dikatakan bahwa Google punya apartemen terletak di Palo Alto Amerika Serikat. Apartemen ini konon digunakan untuk laboratorium rahasia.

Kemudian, seorang ahli neuroscience di Waterloo University, Kanada, bernama Chris Eliasmith, secara teori mengatakan kerja KB itu mirip dengan kerja otak manusia dengan sistem syarafnya. Di otak manusia ada Ganglia, dalam KB sebagai pengatur, dan Kortex, dalam KB sebagai memori. Pergerakan bolak-balik, dari Ganglia kemudian ke Kortex dan kembali lagi ke Ganglia menimbulkan rangsangan untuk belajar lebih dalam lagi. Itu yang terjadi pada KB yang mencoba terus belajar sendiri.

Kita sama-sama bisa melihat, perkembangan komputer saat ini begitu pesat dan cepat. Artinya, KB sangat mungkin eksis saat gairah mengembangkan teknologi khususnya komputer terjadi di berbagai belahan dunia. Banyak negara punya sepak terjang teknologi yang luar biasa, ada Amerika, Jepang, Cina, Rusia, Iran, dan Pakistan misalnya. Siapa yang bisa memastikan dan menjamin mereka tidak mengontrol produk teknologinya?

Kesimpulan saya, KB secara teori dapat dikembangkan oleh manusia dan saat ini ada yang sedang bekerja ke arah sana, itu berarti Ultron yang menjadi musuh The Avengers sangat mungkin hadir dalam kehidupan manusia. Jika itu terjadi tentu akan sangat menakutkan. Yang mungkin kita lakukan adalah menghimbau para ahli komputer untuk berhati-hati dan membatasi diri, terutama dalam membangun software yang menghidupkan KB. PBB pun harus mengeluarkan aturan yang terkait teknologi ini. Dipastikan bahwa software yang dikembangkan diarahkan pada fungsi yang membantu hidup manusia, bukan malah melawan atau menguasai manusia. Jika sampai kejadian, hancurlah kita, secara The Avengers pastinya ga ada buat nolong kita!

sumber ini, ini, dan disini

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun