Mohon tunggu...
Nur Muhammad
Nur Muhammad Mohon Tunggu... -

Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Pihak Khazanah Trans 7 Mengakui Kesalahan dan Meminta Ma'af Kepada Umat Islam Indonesia

18 April 2013   06:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:01 28736
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1366242209643267000

Menanggapi aduan masyarakat dan berdasarkan pemantauan terhadap program Khazanah Trans7 yang telah menyinggung perasaan mayoritas umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah di Indonesia, maka KPI Pusat mengambil langkah memanggil pihak ‘Khazanah Trans 7′ untuk mempertanggung jawabkan isi materi acara yg mereka bawakan bersama dengan Majelis Ulama Indonesia pada sore tadi, Rabu 17 April 2012 di Kantor KPI Pusat, Gedung Bapeten Lt. 6 Jl. Gajah Mada No, 8, Jakarta Pusat.

Pihak Ahlussunnah wal Jama'ah dalam hal ini diwakili Tim Sarkub, melalui ketuanya KH. Thobary Syadzily mendapatkan undangan khusus untuk hadir berdialog dalam pertemuan tersebut. Beliau tidak datang sendirian, selain didampingi petinggi Sarkub Habib Musthofa bin Muhsin Al-Jufri (Jakarta), beliau juga ditemani oleh beberapa tokoh seperti Habib Fachry Djamalullail dari Front Pembela Islam (FPI), Ustadz Ansori Dahlan dari NU Pasuruan, dan para simpatisan Sarkub yang mewakili umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah yang ingin mengawal dialog antara MUI dengan tim Khazanah Trans 7 agar berjalan dengan lancar.

Didalam forum, KH. Thobary Syadzily meminta Tim Khazanah yang acaranya acap kali menyimpang dari Islam agar mengakui ideologi aliran, dan akhirnya mereka semua berikrar dan mengakui dengan sungguh-sungguh bahwa mereka adalah penganut Ahlussunnah wal Jama’ah, ahli tahlil, ahli tawassul, ahli maulid dan ahli sholawat. Kecuali hanya dua orang dari pihak ‘Khazanah’ yang bermuka masam karena dia menolak dan tidak mau berikrar.

Mengenai tayangan-tayangan sebelumnya yang menyinggung Umat Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah, pihak Khazanah Trans 7 mengakui kesalahannya dan meminta maaf apabila di dalam penayangan program Khazanah berkaitan dengan Tawassul, Ziarah Kubur, dan Shalawat Nabi ada kesalahan baik narasi maupun visual yang menyinggung dan menyakiti ummat Islam di Indonesia khususnya Ahlussunnah Wal Jama’ah dan akan lebih berhati-hati lagi dalam membahas suatu masalah agama dalam penayangan di program Khazanah. Perlu diketahui bahwa Tawassul, Ziarah Kubur, dan Shalawat Nabi adalah amaliah yang sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW dan para sahabat yang diteruskan oleh para ulama dan umat Islam Ahlussunnah wal Jama'ah hingga sekarang. Sementara aqidah trinitas yakni pembagian tauhid menjadi 3 (Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa shifat) seperti yang pernah ditayangkan Khazanah Trans 7 adalah aqidah yang menyimpang dari ajaran aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Aqidah Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma wa shifat hanya ada di dalam ajaran Wahabi yang sesat.

Sementara itu, mengenai keluhan tentang narator perempuan yang membacakan materi tayangan Khazanah, Trans 7 akan berusaha memperbaiki narator selaku pengisi suara di ‘Khazanah’ dengan orang yang lebih fasih bacaannya dari segi tajwidnya.

Dalam waktu dekat, selambat-lambatnya pada pertengahan Mei 2013, Khazanah Trans 7 akan menayangkan materi mengenai shalawat, tahlil, ziarah kubur, dan maulid. Selain itu, Trans 7 juga bersedia menayangkan tayangan agar dibongkarlah kesesatan Wahhabi, Syi’ah, Ahmadiyah dan aliran sesat lainnya. Pernyataan diatas disampaikan dihadapan salah seorang perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat.

Menurut produser Khazanah Trans 7, Ibu Dini, kedepannya mereka berencana akan menggandeng KH. Thobary Syadzily, Habib Fachry Djamalullail, MUI dan juga KPI agar tayangan Khazanah tidak menimbulkan keresahan dan gejolak umat Islam seperti saat ini. Dengan menggandeng para ulama Ahlussunnah wal Jama'ah ini diharapkan acara Khazanah Trans 7 tidak lagi ditumpangi paham-paham perusak aqidah Islam.

[caption id="attachment_255372" align="aligncenter" width="768" caption="Tim Ahlussunnah Wal Jama'ah yang dipimpin KH. Thobary Syadzily dan Habib Musthofa Al-Jufri berfoto bersama Habib Fachry Djamalullail dan Ustadz Ansori Dahlan serta Komisioner KPI setelah berdialog dengan MUI dan Tim Khazanah Trans 7"][/caption]

Umat Islam sangat bersyukur dan mari ucapkan Alhamdulillah! Karena tentu saja ini adalah kabar gembira bagi Umat Islam khususnya kaum Ahlussunnah Wal Jama’ah yang akhir-akhir sangat terganggu dengan tayangan Khazanah Trans 7 yang berpotensi menimbulkan pertentangan dan pertikaian horizontal antar Umat Islam sendiri. Umat Islam harus bersatu padu membangun kemajuan bersama bukan menyalahkan satu dengan yang lainnya yang hanya menimbulkan perpecahan dan konflik diantara sesama umat Islam sendiri. Tunjukan bahwa kita adalah umat Islam yang Rohmatan Lil 'Alamin.

Semoga hal ini menjadi pelajaran bagi para penentang Ahlussunnah Wal Jama’ah seperti kaum Wahhabi agar tidak mencoba-coba untuk mengusik ketenteraman Umat Islam dengan isu basi seputar bid’ah, syirik, sesat, dan penghakiman lainnya yang menyinggung perasaan Umat Islam khususnya kaum mayoritas Ahlussunnah Wal Jama’ah. Minoritas Wahabi dengan ajaran tri tauhidnya diharapkan sadar akan kekeliruannya dan kembali ke ajaran Islam yang benar sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Dan diharapkan juga kedepannya acara-acara serupa yang sifatnya memecah persatuan ukhuwah Islamiyah tidak akan terjadi lagi. Umat Islam Indonesia akan terus menjaga eksistensi ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama'ah yang Rohmatan Lil 'Alamin sesuai Al Qur'an dan Sunnah dan para ulama.

Kepada umat Islam Ahlussunnah wal Jama'ah diharapkan juga agar mengontrol dan menagih janji Khazanah Trans 7.  Apabila Khazanah Trans 7 masih membelot dan mengingkari janjinya maka pihak KPI bisa memberikan sankis yang tegas dan umat Islam akan bertindak lebih keras lagi. Bersatulah umat Islam...

(Tim Sarkub.COM)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun