Mohon tunggu...
Agus Walliet
Agus Walliet Mohon Tunggu... lainnya -

saya orang yang menyukai kejujuran

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Surat untuk Prof.Dr.M.Nuh tentang Kurikulum 2013

23 Desember 2012   14:42 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Langsung saja pak,....

Dengan Hormat,

Setelah sekian lama saya membacadi social media baik itu media cetak maupun media elektronik lainnya ttg kurikulum 2013, ada satu hal yg sampai sekarang terus menggelitik benak saya.

Pertama, saya mengamati sejak lama, mengapa   kurikulum pendidikan negeri kita ini selalu berganti?

Kedua, kenapa pak menteri beserta jajarannya kok terkesan malu malu membuka maksud yg sebenarnya (dengan terus terusan menggonta ganti kurikulum)?

Pada hakekatnya kurikulum itu hanyalah sebuah instrumen dari sekian banyak instrumen yg ada didalam dunia pendidikan. Sungguh sangat mengherankan bila seorang profesor dan banyak lagi sarjana sarjana pemikir yg ada pada tubuh KEMENDIKNAS, melihat dan berpikir bahwa  kegagalan pretasi baik dibidang akhlaq maupun akademik terletak pada kurikulum.  Ada alasan yg kuat pada diri penulis, kenapa mereka (KEMDIKNAS dan Jajarannya) menimpakan hal ini pada kurikulum sbg alat.  Apakah itu? Terlihat dari gonta ganti kurikulum!!!

Timbul pertanyaan dari penulis...

Apakah Kemdiknas tidak berani melakukan revolusi besar besaran di tubuh pedidikan nasional? Toh... beribu kali ganti kurikulumpun, hasilnya akan tetap sama!!!

Menurut pendapat penulis, yang perlu dilakukan adalah Bapak Menteri beserta jajarannya di seluruh Indonesia melakukan sidak yang tanpa kompromi ke sekolah sekolah sbg tempat proses penyampaian kurikulum itu kepada peserta didik!!! gak usah bertele tele formalitas segala !!! langsung saja terjun...bila perlu naik ojek!!! Lihatlah fakrtanya dilapangan....

Bapak menteri dan jajaran bapak akan melihat sendiri (Ingat!!! Mata adalah saksi yg jujur) betapa tidak sampainya "alat" itu ke kepala peserta didik!!!

Setelah mengetahui  fakta fakta itu, beranikah bapak melakukan peninjauan kembali terhadap guru guru yg tidak berkompeten itu? gak usahlah ada UKG UKG an pak...menghabiskan biaya saja!!! Apalagi serifikasi-an segala.... toh hasilnya gak juga terlihat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun