Mohon tunggu...
Agustina Purwantini
Agustina Purwantini Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Aktif pula di blog pribadi www.tinbejogja.com

Pada dasarnya full time blogger, sedang belajar jadi content creator, kadang jadi editor naskah, suka buku, dan hobi blusukan ke tempat unik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ternyata Saya Belum Banyak Berbuat

17 Agustus 2017   19:45 Diperbarui: 17 Agustus 2017   20:00 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

NGERI nian tema lomba ini. Iya. Menurut saya, tema "Sudah Berbuat Apa untuk Indonesia?" sungguhlah berat bin mengerikan. Ada dua hal yang menyebabkan saya menyebutnya demikian.

Pertama, langsung menohok ulu hati saya. Adapun saya merasa tertohok sebab  (TERNYATA) saya belum berbuat banyak untuk Indonesia. Berbuat banyak dalam kebaikan tentunya. Kalau dalam keburukan sih, kemungkinan besar malah sudah saya lakukan.

Kedua, saya takut tergelincir ujub saat menuliskan sedikit hal baik yang mungkin telah saya lakukan untuk Indonesia.

Namun setelah saya pikir ulang,  penyebab kedua dengan sendirinya gugur. Mengapa begitu? Sebab tak mungkin saya ujub. Mau ujub tentang apa? Mau nyombongin jasa baik apa terhadap Indonesia? Lha wong faktanya saya belum punya jasa besar terhadap Indonesia. Bahkan bisa jadi, yang sedikit dan saya kira baik itu, ternyata bukanlah perbuatan baik.

Yup, yup! Sejujurnya saya khawatir. Jangan-jangan selama ini saya lebih banyak berbuat onar terhadap Indonesia? Maunya mengambil keuntungan melulu dari tanah air Indonesia? Wuahduh! Padahal, sudah puluhan tahun saya meminum air dari Indonesia dan tiap saat menghirup oksigen di Indonesia.

Apa boleh buat? Setelah saya pikirkan lebih mendalam, selama ini saya hanya melakukan hal baik namun tak heroik untuk Indonesia. Yakni selalu santun dan berusaha inspirastif dalam bermedia sosial. Lalu, saya pernah menolak menerima beras raskin dan BLT sebab merasa saya tak berhak menerimanya. Adapun saya ditawari sebab ndilalah kenal baik dengan pengurus kampung.

Iya, begitu saja yang saya lakukan untuk Indonesia. Baru sejauh itu. Padahal inginnya, saya melakukan sesuatu yang bisa menginspirasi orang se-Indonesia raya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun