Mohon tunggu...
Agita Bakti Wardhana
Agita Bakti Wardhana Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Mahasiswa kelontong bodoh, pemalas, tukang modus.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Fakta Terselubung Cowok di Balik Jual Mahalnya Cewek

13 April 2017   17:38 Diperbarui: 14 April 2017   04:00 4910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Nduk, setiap melihatmu tubuhku tiba-tiba merasa hangat ya. Sinar matamu memancar cerah penuh kedamaian dalam hati. Namun, Jikalau terus menatapnya mataku terasa sakit. Karena dunia ini gelap, hanya kamulah yang bersinar penuh warna.”

Mungkin itu adalah salah satu bentuk pujian akan kekaguman pada gebetan yang disukai. Namun sayang tidak semua wanita menanggapi baik pujian yang diberikan tersebut. Beragam tanggapan miring dengan balasan ala kadarnya justru disampaikan.

“Apasih kamu? Gajelas deh, garing banget”.

Dari balasan yang diterima tersebut membuat diri bertanya-tanya. Apa kesalahanku? Mengapa justru membalasnya demikian? Bukankah aku berusaha memberikan pujian karena pesona yang sudah ditebarkannya?

Cewek berusaha untuk “jual mahal”

Semua yang indah memang tidaklah selalu berjalan sesuai keinginan. Kemampuan diri berusaha untuk bisa membuatnya tersenyum terkadang justru berbuah hasil pahit. Bukan senyuman atau ucapan terimakasih yang didapatkan, melainkan balasan bernada tinggi yang terhanturkan.

Sebagai laki-laki sudah tentu meminta maaf adalah hal yang harus segera dilakukan untuk mendinginkan suasana. Terlebih jikalau memang benar melakukan kesalahan, tidak salah saja bisa disalahkan kok.

Tetapi sayang semua tidaklah sesederhana itu.  Ketika sudah meminta maaf dengan tulus terkadang cewek justru mengabaikannya. Entah apa alasannya, yang jelas sikapnya berubah seketika.

Manuver lain secara tersirat pun bermunculan misal, mengabaikan sejenak chat yang kita kirimkan padanya dengan membalasnya kemudian. Dengan asumsi bahwa, sang cowok sudah berhasil diikatnya.

Dugaan-dugaan itu diperkuat dengan balasan ala kadarnya yang diterima darinya. Terlalu pasif dan juga segala tindakannya yang terkesan merasa sangatlah dibutuhkan. Atau bisa disebut "jual mahal".

Dengan sikap jual mahalnya tersebut, membuat terkadang  hati yang sudah terlanjur terikat merasakan gundah gulana. Bagaimana tidak, semua pujian dan perhatian khusus sudah diberikan dengan tulus tapi balasan yang didapat justru sebaliknya. Dirinya sudah merasa di atas sehingga abai dengan sesuatu yang sudah kita lakukan padanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun