Spirit Fashion Swiss-Belhotel Yogyakarta Gairahkan Industri Fashion di Yogyakarta

Industri kreatif di Indonesia memang sedang bangkit. Swiss-Belhotel Yogyakarta sebagai salah satu hotel yang berada di tengah kota pun turut ambil bagian. Swiss-Belhotel telah ikut mendukung industri kreatif dan tentunya pelestarian budaya batik secara bersamaan. Kreativitas dan inovasi memang perlu mendapatkan dukungan dari banyak pihak. Swiss-Belhotel Yogyakarta sebagai salah satu hotel yang bertaraf internasional tidak pernah kehabisan ide. Kali ini tim kreatif Swiss-Belhotel Yogyakarta memunculkan acara Spirit Fashion yang telah diadakan tanggal 18 Juni 2017 lalu. Karena Juni merupakan bulan  Ramadhan layak rasanya jika busana yang ditampilkan rata-rata adalah kaftan. Spirit Fashion Swiss-Belhotel dilaksanakan berbarengan dengan acara dinner, bertema timur tengah. Peragaan busana yang dilaksanakan di lobby hotel menemani para tamu di Swiss Restaurant menyantap hidangan buka puasa, ahh sungguh nikmat mana lagi yang kau dustakan.

img-9105-1-kecil-595ef81e8cd02106e831b384.jpg

Para desainer yang hadir dalam acara Spirit Fashion antara lain Cecilia Febrianti dengan koleksi batik, koleksi fashion hijab pelangi dari Wita Azzahra, outfit cantik kombinasi Griya Batik Haryanto dan Lurik, koleksi batik Carolina Rika dengan nuansa jumputan casual, koleksi kaftan dari Lila Butik. Desainer yang berlaga malam itu, berhasil membuat para pengunjung maupun tamu hotel untuk sejenak memalingkan diri dari kesibukannya kemudian melihat para model yang berlenggak lenggok cantik di lobby yang disulap sekejap menjadi catwalk. Mengusung tema Spirit Fashion tentunya ini menjadi kesempatan para desainer untuk menciptakan busana yang unik digunakan ketika lebaran. Bukan hanya unik, yang lebih penting adalah kain atau produk nusantara perlu diperkenalkan secara lebih luas.

img-9136-kecil-595ef83ad466c10ca62ebd62.jpg

Satu-satunya desainer laki-laki adalah Haryanto. Memiliki nama produk Griya Batik Haryanto dan Lurik, busana rancangannya terbilang sangat menarik. Sesuai dengan judulnya paduan antara batik dan lurik. Model busana yang ditumpuk terlihat cantik dan anggun ketika digunakan oleh model. Warna-warna yang dipilih oleh Griya Batik Haryanto juga warna pastel yang tidak mencolok di mata. Sederhana namun memberikan kesan menawan.

img-9091-1-kecil-595ef84d9554570bba06e6e5.jpg

Walau sebagian besar busana yang ditampilkan bertema busana muslim namun ada juga yang menampilkan busana casual. Saya sendiri tertarik sejak lama pada batik jumputan yang menggunakan teknik ikat dan jahit. Teknik ini membuat motif menjadi abstrak namun bermakna. Salah satu desainer yang menggunakan batik Jumputan adalah Carolina Rika. Carolina Rika berani berinovasi pada baju-baju rancangannya. Casual dan memainkan warna-warna cerah, seperti orange dan hijau terang. Selain itu potongan busana pada batik jumputan yang ditampilkan Carolina Rika nampak berani, berbanding terbalik dengan desainer lain yang menampilkan kaftan dengan potongan rapi dan sopan.

img-9117-1-kecil-595ef86c8cd02106ef5f80e2.jpg

Swiss-Belhotel Yogyakarta nampaknya layak melanjutkan acara-acara serupa Fashion Spirit. Tidak hanya cultural dinner dan keroncong, namun juga acara-acara seru lainnya. Seperti lomba tari daerah dengan pakaian adat dan sebagainya. Hal ini tentunya selain menjadi hiburan bagi tamu yang menginap namun juga menjadi daya tarik wisatawan yang sedang liburan ke Yogyakarta. Semoga Spirit Fashion Swiss-Belhotel terus menerus menjadi spirit untuk melanjutkan acara-acara yang membawa gairah pada industri kreatif dan budaya nusantara.