Mohon tunggu...
Brader Yefta
Brader Yefta Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis untuk berbagi

Just Sharing....Nomine Best in Specific Interest Kompasiana Award 2023

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Warisan Toleransi dari Masa Kecil

24 Juni 2017   14:58 Diperbarui: 31 Mei 2021   10:51 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_screenhot_jejak di atas pasir

Just Sharing.....

"Ica, ayo pegang tangan ke rumah Om Anton. Bilang selamat lebaran ya...Setelah itu ke rumah Om Siregar juga." 

Itu adalah kata - kata yang pernah diucapkan Mama yang terus masih terbesit di ingatan saya hingga seusia sekarang. 

Pada Hari Lebaran dikala itu, di awal tahun 80 an, saya yang saat itu masih berusia 4 tahun bersama kakak saya diwajibkan oleh Mama dan juga Papa untuk berkunjung ke rumah teman - teman kerja Papa yang merupakan tetangga kami pada setiap hari raya mereka.

 Ya tentu saja anak - anak dari teman - teman Papa adalah teman - teman masa kecil saya juga.  

Saat itu sebagai anak bocah bukan main senangnya saya dan kakak saya, karena kami bisa dapat kue lebaran, minum minuman kaleng & juga bermain dengan teman - teman kami. 

Pegang tangan adalah istilah di kota saya (Jayapura) pada saat itu yang berarti datang ke rumah seseorang berjabat tangan dan mengucapkan selamat Hari Raya. 

Bila beragama Islam, maka pegang tangan berarti datang berkunjung, berjabat tangan dan mengucapkan selamat lebaran. Bila beragama Kristen, maka selamat natal. Demikian juga bila beragama Hindu kita ucapkan selamat galungan. Mungkin bila diartikan sekarang istilahnya adalah bersilahturahmi. 

Papa saya seorang PNS dan kami tinggal di perumahan pemda. Namanya juga perumahan pemda, jadi jarak rumah antara rumah satu dengan rumah yang lain berdekatan. 

Ukuran rumah pun tidak besar - besar dan terbagi dalam beberapa blok. Ada blok A, blok B, dst. Semua yang tinggal di kompleks perumahan ini saling mengenal satu sama lain karena mungkin orang tuanya bertempat kerja yang sama. 

Tetangga - tetangga kami di saat itu, ada orang Jawa, orang Ternate, orang Manado, orang Batak, orang Bali, orang Padang dan juga orang Papua seperti halnya kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun