Mohon tunggu...
Sri Wintala Achmad
Sri Wintala Achmad Mohon Tunggu... Penulis - Biografi Sri Wintala Achmad

SRI WINTALA ACHMAD menulis puisi, cerpen, novel, filsafat dan budaya Jawa, serta sejarah. Karya-karya sastranya dimuat di media masa lokal, nasional, Malaysia, dan Australia; serta diterbitkan dalam berbagai antologi di tingkat daerah dan nasional. Nama kesastrawannya dicatat dalam "Buku Pintar Sastra Indonesia", susunan Pamusuk Eneste (Penerbit Kompas, 2001) dan "Apa dan Siapa Penyair Indonesia" (Yayasan Hari Puisi Indonesia, 2017). Profil kesastrawanannya dicatat dalam buku: Ngelmu Iku Kelakone Kanthi Laku (Balai Bahasa Yogyakarta, 2016); Jajah Desa Milang Kori (Balai Bahasa Yogyakarta, 2017); Menepis Sunyi Menyibak Batas (Balai Bahasa Jawa Tengah, 2018). Sebagai koordinator divisi sastra, Dewan Kesenian Cilacap periode 2017-2019.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Nilai dan Macam Dolanan Bocah di Zaman Jadul

10 Maret 2018   07:08 Diperbarui: 10 Maret 2018   08:16 2592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: upload.wikimedia.org

MASYARAKAT Jawa di masa silam memang layak dibanggakan. Nilai-nilai kearifan yang mereka agungkan tidak sekadar diimplikasikan melalui karya sastra semisal: tembang-tembang maca pat, lelagon, kata mutiara, atau wayang; namun pula melalui dolanan bocah.

Nilai-nilai kearifan yang terkandung di dalam dolanan bocah ternyata tidak sekadar mampu mempererat hubungan sosial di antara anak-anak, melainkan pula mampu memberikan manfaat pada mereka baik dalam mencerdaskan otak maupun meningkatkan ketangkasan dan keberanian.

Banyak ragam dolanan bocah yang masih bisa kita ingat dan praktikkan, sekalipun semakin hari semakin tergusur oleh permainan-permainan modern. Adapun berbagai ragam dolanan bocah yang akan diuraikan satu per satu di dalam buku ini, antara lain: Jethungan, Jamuran, Sur-suran (dolanan bocah saat purnama); Dhakon dan Bas-basan (permainan anak yang melatih kecerdasan): serta Jlong-jling, Ganepo, dan Benthik (dolanan bocah di siang hari).

Dolanan Bocah Saat Purnama

http://7bocahmuslim.blogspot.co.id/2011/12/permainan-anak-tradisional-di.html
http://7bocahmuslim.blogspot.co.id/2011/12/permainan-anak-tradisional-di.html
KETIKA listrik belum masuk di pelosok-pelosok desa, malam purnama sungguh dinanti-nantikan oleh setiap anak. Bagi anak-anak, malam purnama merupakan waktu yang sangat membahagiakan. Sehabis belajar, anak-anak berkumpul di halaman yang cukup lapang untuk melakukan permainan. Beberapa macam permainan yang sering dilakukan anak-anak, antara lain: Jethungan, Jamuran, dan Sur-suran.

Jethungan

Jethungan lazim dimainkan oleh anak laki-laki. Permainan ini dilakukan oleh 2 kelompok, yakni: pihak kalah dan pihak menang. Pihak kalah terbagi menjadi 2 bagian, yakni penjaga brok (pohon cukup besar yang tumbuh di halaman rumah) dan pencari (penangkap) pada seluruh anggota pihak menang yang bersembunyi.

Pihak kalah dianggap menang, bila dapat menangkap seluruh anggota pihak menang. Namun bila salah seorang dari pihak menang berhasil menyentuh brok tanpa tersentuh tubuhnya oleh penjaga, maka pihak kalah akan tetap statusnya pada putaran permainan selanjutnya. 

Manfaat dari dolanan Jethungan: pertama, melatih anak-anak di dalam menjalin kekompakan di dalam berkelompok. Kedua, melatih keberanian anak-anak pada malam hari. Ketiga, melatih kecepatan dan ketangkasan anak-anak. Karena permainan ini menuntut kecepatan dan ketangkasan anak-anak di dalam berkelit dari tangkapan lawan. Keempat, memberikan hiburan yang menyehatkan bagi anak-anak.

Jamuran

Permainan Jamuran dimainkan secara individual dalam satu kelompok oleh anak-anak perempuan. Bagi pihak kalah selalu berada di tengah lingkaran anak-anak yang berputar sambil menyanyikan lagu Jamuran: //Jamuran ya gegethok/Jamur apa ya gegethok/Jamur gajih bejijih saara-ara/Semprat-semprit jamur apa?//. Sesudah bernyanyi, anak-anak bertanya pada pihak kalah: Ayo, Jamur apa(Lantas, Jamur apa)?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun