Mohon tunggu...
Theofilus Ifan Sucipto
Theofilus Ifan Sucipto Mohon Tunggu... Mahasiswa -

For I know whom I hope (2 Tim 1: 12) | Universitas Multimedia Nusantara 2014 | Journalist | Soccer | Running | Gadget

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Bullying? Apaan Tuh?

1 Maret 2012   10:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:41 8243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="350" caption="Bullying"][/caption] Judul itu saya pilih agar saya bisa membahas topik ini dengan objektif dan sederhana. Sebenarnya, apa pengertian dari "Bullying" ?  Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku ( Dr. Dian P. Aldilla, Psi. ) Saya akan membahasnya dari sudut pandang anak muda zaman ini. Anak muda zaman sekarang cenderung melakukan bullying agar merasa dirinya kuat, ataupun sekedar menambah eksistensi anak tersebut. Biasanya, yang melakukan bullying adalah sebuah kelompok di satu sekolah. Sasaran mereka adalah adik kelas, ataupun orang yang memiliki kelemahan fisik dan atau mental, bahkan kakak kelas. Namun bullying pada kakak kelas jarang sekali terjadi. Bullying sendiri memiliki beberapa contoh yang sering terjadi di sekolah, contohnya membawa dan menodongkan senjata tajam, pelecehan seksual, membuat genk, dan memalak Secara umum, ada 3 jenis bullying ; 1. Fisik ; jenis ini menyerang langsung fisik si korban dengan meninggalkan luka, atau bekas lainnya. Contohnya memalak, memukul, menjewer, menampar, dsb. 2. Verbal ; jenis ini memang tidak melukai fisik, tapi tetap saja menyakiti hati. Misalnya mengejek nama orang tua, mencemooh, meyindir kelemahan mental orang, dsb. 3. Psikologis ; Tipe ini juga tidak kalah menyakitkan. Efeknya langsung menyerang batin si korban. Contohnya memfitnah, meyebarkan gosip, mempermalukan korban di depan umum, dan menolak si korban. Bullying memang harus di hapuskan. Meskipun sebenarnya tidak mungkin terjadi. Karena pada kenyataanya, anak muda zaman sekarang sudah semakin mahir dalam bersilat kata. Contohnya si A mengejek si B, tentu mengejek adalah salah satu perbuatan bullying. Namun bila di tanya guru, si A akan menjawab "Saya hanya bercanda." Bercanda memang perlu untuk memecah suasana, tapi bila sudah menyakiti orang lain, tentu itu bukan bahan candaan lagi. Lantas apa yang bisa di lakukan guru di sekolah untuk mencegah bullying ? 1. Bertindak tegas ; banyak guru di sekolah-sekolah yang terlalu santai dalam menghadapi pelaku bullying. Hal ini menyebabkan si pelaku semakin bebas dan merasa di 'izinkan' dalam melakukan bullying. 2. Adakan seminar Anti-Bullying ; mungkin terdengar membosankan, tetapi setidaknya, orang tua dan murid menjadi lebih terbuka mata nya tentang dunia bullying. 3 . Adakan mentoring dengan murid ; Kesannya membuang waktu, tetapi inilah yang sebagian anak butuhkan di sekolah. Bukankah guru adalah 'orang tua' kedua selain orang tua di rumah ? Selayaknya orang tua kandung, lakukan mentoring dan tanyakan kebutuhan masing-masing anak. Sediakan juga waktu untuk anak murid agar bisa sharing pengalamannya di sekolah. 4. Buat kampanye anti-bullying ; Ada baiknya di adakan acara anti bullying di sekolah. Misalnya murid-murid di ajak membuat poster, atau project tentang anti-bullying. Apa yang bisa di lakukan orang tua ? 1. Cermati perubahan-perubahan pada anak ; Bila mengalami bullying, kemungkinan si anak akan mengalami beberapa perubahan. Contohnya nilai akademis menurun, hilang semangat sekolah, susah berkonsentrasi,dsb. 2. Berbagi cerita dengan guru konseling ; Tanyakan juga keadaan dan kondisi anak anda di sekolah, agar guru dan orang tua berperan aktif dalam memantau anak. 3. Ajak berbicara ; Orang yang paling dekat dengan anak adalah keluarga. Bila keluarga tidak harmonis, lantas si korban mau curhat ke siapa ? Tindakan ini juga mencegah anak agar tidak terjerumus ke hal-hal yang negatif seperti pornografi, narkoba, free-sex, dsb. 4. Ajarkan tentang bullying ; Ajarkan pada anak anda sedini mungkin mengenai bullying agar anak anda tidak melakukan dan tidak terkena bullying. Bagaimana dengan kita pelajar yang sudah masuk dalam dunia bullying ? 1. Tahan emosi ; bila anda di bully, sembunyikan rasa takut atau sedih anda. Ini akan membuat si pelaku merasa 'sukses' dalam membully anda. 2. Lawan si pelaku ; yang di maksudkan bukan membalas pukul, tapi tunjukkan sikap bahwa anda bukan orang yang gampang di bully. Misalnya membusungkan dada, dan tatap mata si pelaku dengan tajam. 3. Jangan berjalan sendirian ; ajak teman anda seminimal-minimalnya 3 orang agar ada yang membantu / menolong ketika anda di bully. Tanggapan saya sendiri mengenai bullying adalah saya tidak senang dengan adanya bullying. Kenapa ? Jelas ini akan merugikan si korban. Murid yang tadinya berprestasi, karena di serang oleh bullying, menjadi drop. Sekali menjadi korban, akan susah untuk keluar. Untuk itulah di butuhkan tindakan preventif. Meskipun di dalam sekolah tidak ada genk, tetapi secara tidak langsung, genk itu ada. Misalnya ketika jam makan, akan terlihat mana kumpulan orang kaya, orang eksis, orang pintar, dan orang yang sederhana saja. Begitu di satukan, semua akan diam satu sama lain karena merasa itu bukan dunia mereka. Jelas sekali bahwa ada genk yang tidak terlihat dalam sekolah. Seperti yang saya bilang, tidak mungkin menghilangkan bullying, yang ada hanya mencegah. Andakah orang pertama yang ikut membantu saya mencegah bullying ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun