Mohon tunggu...
Abraham SDs
Abraham SDs Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Biarlah dia berbicara mencela kehormatanku. Diamku, adalah jawaban bagi orang yang bodoh. Bukannya aku tidak memiliki jawaban. Hanya saja tidak pantas singa menjawab gonggongan anjing.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mafia

13 Juni 2013   15:50 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:05 3709
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_259865" align="aligncenter" width="460" caption="Diasuransikan oleh MAFIA (gambar dari : foreignpolicyblogs.com)"][/caption]

Belakangan ini, kita serasa akrab dan familiar dengan kata ini, ‘mafia’. Maraknya praktek-praktek kotor yang terorganisir, sistematik dan endemik di hampir segenap lini kehidupan republik ini, tak pelak memunculkan istilah-istilah seperti ‘mafia hukum’, ‘mafia peradilan’, dlsb. Namun, apa sih mafia itu sebenarnya? Saya menemukan, mengkaji ini ternyata sangatlah menarik, dan seru.

Mafia adalah sebuah sindikat kejahatan terorganisir yang berasal dari Pulau Sisilia. Sejatinya, Mafia cuma salah-satu di antara beberapa jaringan kejahatan yang juga berasal dari bagian selatan Italia seperti Stidda (dari Sisilia selatan), ‘Ndrangheta (dari Calabria), Sacra Corona Unita (dari Apulia), dan Camorra (dari Campania), dengan siapa Mafia seringkali kadang bekerjasama kadang berperang. Seiring berjalannya waktu, nama Mafia menjadi istilah yang digunakan secara berlebihan, hingga akhirnya menjadi istilah generik (umum) untuk menyebut setiap jaringan kejahatan terorganisir yang memiliki struktur, metoda, dan kepentingan yang sebelas-duabelas. Dus, kini kita kenal istilah-istilah yang rada absurd seperti ‘mafia Russia’, ‘mafia Italia’, ‘mafia Serbia’, atau yang lebih absurd, ‘mafia China’ dan ‘mafia Jepang’ – padahal aslinya sih, Triad dan Yakuza.

Ada beberapa teori mengenai asal-usul nama Mafia, tapi baiklah kita fokus saja dengan yang paling berdasar. Tampaknya, mafiusu, sebuah kata sifat dalam bahasa Sisilia, dipinjam dari beberapa kemungkinan istilah slang bahasa Arab berikut ini ; mahyas – “gertakan agresif, membual”, marfud – “tertolak”, maha – “gua” atau “tambang”, dan mu’afa – keamanan atau perlindungan.

Jika diterjemahkan secara kasar, kedua istilah pertama dapat bermakna “pelagak” atau “keberanian, gagah-gagahan”, sesuai sifat atau kesan yang dilihat orang dalam diri mafiusi-mafiusi Sisilia gaya lama. Istilah ketiga sangat berhubungan dengan sifat kerahasiaan organisasi ini. Sementara istilah yang terakhir, sepertinya adalah kemungkinan yang paling meyakinkan bila ditinjau dari kedekatan bunyi serta arti yang berhubungan dengan jobdesk asalinya Mafia.

Asosiasi umum nama Mafia dengan masyarakat kriminal rahasia barulah dimulai setelah tahun 1860-an, mulanya tercetus dalam judul sebuah sandiwara lokal Italia, “I mafiusi di la Vicaria” (“Mafiusi Dari Vicaria”). Dalam sandiwara itu nama Mafia atau istilah mafiusi tak sekalipun disebut-sebut. Namun kepada khalayak dipertontonkan kisah tentang sebuah geng penjara di Palermo dengan ciri-ciri Mafia ; beroperasi secara rahasia, seorang boss yang maha-berkuasa, ritual inisiasi, sumpah kesetiaan umirta, dan bagaimana uang bisa diperoleh lewat pemerasan. Drama ini menjadi tontonan sukses di Italia waktu itu. Dan segera sesudahnya istilah ‘mafia’ mulai bermunculan dalam laporan-laporan pejabat Italia setempat untuk menggambarkan fenomena aktualnya.

Tapi, menurut pengakuan beberapa anggota Mafia sendiri (yang telah berkhianat dan bernyanyi pada penegak hukum), organisasi ini tidak pernah disebut Mafia. Seperti yang pernah diungkap pada tahun 1963 oleh seorang mafia Amrik, Joe Vallachi, organisasi mereka disebut Cosa Nostra (“Milik Kita” atau “Soal Kita”). Istilah ini, oleh FBI, segera dipahami sebagai istilah yang tepat, dan disebar-luaskan oleh media sampai-sampai hampir menenggelamkan istilah Mafia.

[caption id="attachment_259859" align="alignleft" width="314" caption="Joe Vallachi : Cosa Nostra, bukan Mafia... (foto dari : ricordatidicosanostra.tumblr.com)"]

13711121321374707571
13711121321374707571
[/caption]

Para penegak hukum Italia, yang meyakini bahwa Cosa Nostra hanya dipakai oleh para gangster Amrik, mulanya tidak menganggap serius istilah tersebut. Namun di tahun 1984, seorang boss Mafia Sisilia yang telah berkhianat, Tomasso Buscetta, mengakui bahwa Cosa Nostra adalah istilah yang juga dipakai oleh para gangster Sisilia. Ini ditegaskan lagi oleh pengakuan para boss pengkhianat lainnya seperti Antonino Calderone dan Salvatore Contorno. Menurut mereka memang begitulah caranya mafia memperkenalkan seorang anggota kepada yang lain, sebagai bagian dari cosa nostra (“milik kita”) atau la stessa cosa (“hal yang sama”), maksudnya “ia adalah hal yang sama denganmu, mafia juga. Selebihnya, sepanjang sejarahnya, Mafia Sisilia juga menyebut diri sebagai “Perkumpulan Terhormat”, dan anggota-anggotanya, para mafiosi, di antara mereka sendiri saling mengenal sebagai “yang terhormat” atau “yang disegani”.

[caption id="attachment_259845" align="aligncenter" width="356" caption="Tomasso Buscetta (tengah) : Si, Cosa Nostra... (gambar dari : www.dagospia.com)"]

13711113091792698119
13711113091792698119
[/caption]

Asal-usul Mafia sangat sukar dilacak. Para mafiosi adalah orang-orang yang sangat menjaga rahasia, dan tak pernah membuat atau menyimpan catatan apapun tentang diri, organisasi, atau kegiatan-kegiatan mereka. Di samping itu, mereka senang menyebar-luaskan kebohongan yang disengaja tentang latar-belakang mereka, dan kadang malah meyakini mitos-mitos karangan mereka sendiri.

Bibit-bibit organisasi ini sepertinya telah ada sekitar awal abad XIX, di saat Sisilia tengah mengalami transisi meninggalkan feodalisme. Semasa feodal, para bangsawan setempat menguasai sebagian besar tanah dan menegakkan hukum di wilayah masing-masing dengan tentara-tentara pribadi. Setelah 1812, para baron ini mulai menjual atau menyewakan beberapa bagian dari tanah mereka kepada warga partikelir. Hak kesulungan dihapuskan, tanah tak bisa lagi disita untuk menyelesaikan hutang, dan seperlima tanah garapan didistribusi-ulang menjadi properti para petani penggarap. Selama hal-hal ini berlangsung, mulailah bermunculan contoh tertua dari kelompok-kelompok Mafia. Pertama kali dilaporkan di tahun 1838, istilah ‘mafia’ belum ada, hanya digambarkan fenomenanya :

Di desa-desa terdapat berbagai serikat atau persaudaraan – semacam sekte – disebut partiti, tanpa warna atau tujuan politik, tanpa tempat pertemuan, dan tanpa ikatan apapun selain ketergantungan pada seorang ketua.” (Jaksa Penuntut Umum Dua Kerajaan Sisilia)

Setelah mencaplok seluruh Sisilia di tahun 1860, Italia mendistribusi-ulang sejumlah besar tanah milik publik dan gereja kepada warga partikelir. Kini ada lebih banyak pemilik tanah di Sisilia, dari mulanya hanya sekitar 2000 orang di tahun 1812 menjadi 20000-an menjelang 1861. Para bangsawan dipaksa membubarkan tentara pribadi masing-masing, menyerahkan urusan penegakan hukum sepenuhnya kepada negara. Namun kenyataannya, pihak berwenang yang baru tidak mampu menjaga ketertiban, atau untuk menegakkan serta melindungi berbagai kontrak hukum dan hak kepemilikan properti sebagaimana seharusnya, sebab Italia saat itu tidak berpengalaman dalam kapitalisme pasar bebas yang ingin diterapkan. Kekurangan tenaga penegak hukum juga menjadi masalah. Hanya ada 350-an polisi aktif untuk seluruh pulau. Beberapa kota tidak memiliki kesatuan polisi sama sekali, cuma dikunjungi sesekali oleh sepasukan tentara yang datang menarik pajak, yang lantas pergi lagi – meninggalkan para kriminal kembali beraksi tanpa takut-takut.

Demikianlah, lebih banyak pemilik tanah menimbulkan lebih banyak masalah untuk diselesaikan, lebih banyak kontrak hukum untuk ditegakkan, dan lebih banyak kepemilikan untuk dilindungi. Karena negara tak bisa diharapkan (di sini saya ingin bertanya, tidakkah kita sekarang sangat familiar dengan situasi seperti ini?), para pemilik properti lantas beralih menggunakan jasa arbitrase dan perlindungan di luar hukum (extralegal), disediakan oleh berbagai kelompok partiti yang akhirnya akan mengorganisir diri menjadi klan-klan Mafia yang pertama.

Bersambung (berikutnya, Mafia Sisilia)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun