Entah ada kaitannya dengan "pertemuan" saya dengan mantan Presiden Soeharto beberapa waktu lalu dan telah dipostingkan dalam tulisan "Piye Kabare, enak jamanku, to?" di Kompasiana (30/1), seolah tulisan tersebut dibaca diperhatikan oleh SBY, buktinya tidak berapa lama kemudian tepatnya "semalam" saya bertemu dengan beliau. Kami pun terlibat obrolan ringan.
Waktu menunjukkan pukul 22.15 WIB. Udara malam ini agak terasa dingin, agak beda kondisinya dibandingkan biasanya. Entah karena itu para tetangga nun jauh beberapa meter dari rumah saya sudah pada terlelap. Jalan depan rumah saya di sebuah komplek yang asri dan di depannya terhampar lapangan rumput yang luas terasa lengang. Hanya suara angin berhembus sepoi-sepoi makin sedap rasanya.
Ditemani setengah bungkus rokok dan secangkir kopi yang sudah dingin saya menarik asapnya pelan-pelan. Wuuuusssh ...saya hembuskan gumpalan asapnya beberapa kali.
Diantara gumpalan tebal itu, muncul seseorang yang aneh wujudnya. Sepintas mirip "Aladin" dalam cerita dari negeri satu malam dengan baju dan topi dan berterompah (sepatu) gaya Timur Tengah. Belum sempat membuang puntung rokok saya, ia menyapa saya ..
"Ha..ha.ha.ha... katakan apa yang kau mau, akan ku penuhi satuuuu permintaan saja.." dia ramah sekali sambil mengepit kedua lengannya bersilang.
Saya hanya menjawab ringan saja. " Kalau bisa pertemukan saya dengan presiden SBY. Saya ingin dengarkan apa kendala beliau dalam memimpin negeri ini."
Om jin yang tidak sempat memperkenalkan namanya itu manggut-manggut, dia melentikkan ibu jari dengan jari tengahnya sambil tersenyum.. "OK..ok...cukup 15 menit saja ya?". Ia pun melakukan panggilan. Terdengar suara "klik" dari petikan jarinya tadi.
Sejenak Om jin melihat ada sosok yang datang, ia pun pamit.. Tapi sebelum beranjak ia minta rokok saya sebatang.."mas.. minta rokoknya sebatang, ya..?"
"Oh iya, silahkan saja..." Si Om merogoh bungkusannya.. Bukannya ngambil sebatang malah ngambil satu bungkus..Dasar jin, gak bisa dipercaya, Haha..ha..ha.....
Kembali ke sosok yang datang tadi.. Tiba-tiba saya melihat sebelah kursi saya sudah berdiri seorang pria yang berbadan tegap,tinggi besar.
"Oh my god. Pak Beye, jadi datang juga..," bisik hati saya, tiba-tiba berdegup kencang.. Ternyata benar janji si om jin., Ia mengantarkan pak SBY ke hadapan saya. Saya pun menyapa ringan dan menyalami dan mempersilahkan beliau duduk.