Mohon tunggu...
Blasius Mengkaka
Blasius Mengkaka Mohon Tunggu... Guru - Guru.

Guru profesional Bahasa Jerman di SMA Kristen Atambua dan SMA Suria Atambua, Kab. Belu, Prov. NTT. Pemenang Topik Pilihan Kolaborasi "Era Kolonial: Pengalaman Mahal untuk Indonesia yang Lebih Kuat" dan Pemenang Konten Kompetisi KlasMiting Periode Juli-September 2022.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Saat Aku Melihat Layar Notebookku Eror Berat

19 Januari 2017   22:47 Diperbarui: 19 Januari 2017   23:39 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat Notebook Acerku eror berat (Foto:bukalapak.com)

Ya, karena saya selalu menulis di layar Notebookku. Setelah aku memiliki Notebook Acer kuning ini, aku semakin terbiasa untuk menulis di layar Notebook, biar sepanjang hari hingga malam, meskipun malam telah lama merayabi bumi. Pada tahab awal kebersamaan dengan Notebook ini, dahulu aku suka merekam dalam ingatanku bebunyian binatang malam: jengkrik, kecoa, suara anjing, serang, burung malam, suara bayi menangis dan suara ibu yang menyanyi-meninabobokan sang bayi dan entah suara-suara siapa dan apa lagi.

Namun seiring dengan makin lamanya aku berkonsentrasi menulis bertahun-tahun sudah, aku sudah hampir tidak lagi memperdulikan bebunyian binatang malam atau bebunyian alam dan manusia. Ya ketika aku sedang menyelami gagasan dan mengalami dunia penuh gagasan dalam keheningan yang mengalir, hampir-hampir aku seakan-akan melupakan realitas sekelilingku. 

Banyak kali pula aku mendengar suara orang-orang dewasa sedang berjaga malam, sambil berjudi, menghibur diri. Mula-mula aku mengira mereka benar-benar berjudi, namun akhirnya kurasa mereka bukan benar-benar berjudi namun hanyalah berjaga-jaga malam. Mereka mengisi malam dengan bergiat santai sambil bersiaga dan berwaspada, sama sepertiku juga yang sedang mengisi malam dengan bergiat menulis.

Sampai tiba-tiba pada layar Notebook Acerku low dan benar-benar rusak berat, tak dapat aku tidak lagi bisa membukanya untuk menulis seperti malam-malam selama bertahun-tahun. Note Acerku ini melayani aku sudah selama 6 tahun lebih, seperti teman paling akrab, atau lebih tepat sudah merupakan bagian dari hidupku sendiri.

Mungkin kemarin malam ialah salah satu hari di mana aku melaluinya tanpa menulis. Layar Notebook itu tampak kaku dan memberikan pesan eror. Itu berarti aku harus segera ke bengkel Komputer untuk servis ulang. Setiap kali aku membawa ke toko Sinar Jaya Atambua, toko langgananku, terbit niatku untuk mempensiunkan Notebook ini. Bahkan aku sudah memilih Notebook Acer hitam dan hampir saja aku melakukan transaksi. Namun semuanya tidak pernah aku lakukan. 

Aku selalu teringat moment-moment penting bersama Acerku selama berhari-hari, termasuk selama aku belajar kembali bahasa Inggris sebelum aku melakukan ujian TOEFL IBT dengan Acerku ini. Bersama Acerku ini aku telah menulis ratusan artikel, puluhan bahan ajar dan menulis 2 buku serta saya melakukan berbagai transaksi dan komunikasi Email, Facebook, Twitter dan ask.fm. 

Terlalu saya amat disayang untuk mempensiunkan Acerku ini. Jadilah aku selalu melakukan servis perbaikan saja dan belum ingin membeli ulang Acer. Acerku penuh sejarah di tanganku. Bersama Acer aku sedang membuat sejarah untuk diriku sendiri di tengah pengabdianku sebagai guru. Aku selalu bergiat dalam menulis seperti tanpa henti sepanjang selama aku memiliki Acer ini, kecuali tidur, sedang bekerja dan berkomunikasi dengan keluarga atau kegiatan pribadi lainnya.

Saat saya menulis artikel ini, saya baru saja selesai mengirimkan aplikasi untuk mendapatkan beasiswa ILEP dari AMINEF untuk bulan Januari 2018 hingga Mei 2018. Dalam berkas lamaranku, aku tak lupa menyertakan 2 buah buku karyaku dengan 15 artikel tulisanku yang telah menjadi Headline dari Kompasiana.com. Pekerjaanku mengisi aplikasi ILEP kulakukan di sela-sela aku mengajar dan memberikan ujian untuk para siswa/iku. Lamaranku kusertakan juga dengan Sertifikat TOEFL IBT hasil saya melakukan ujian online dengan Notebook Acerku. 

Sambil menanti jawaban AMINEF, kini saya menjalani aktivitasku setiap hari sebagai guru. Kita akan lihat nanti pada bulan Mei 2017 ini, apakah 2 buku dan 15 artikel Headline di Kompasiana akan membantu saya meraih beasiswa ILEP. Saya yakini, selain doa dan usahaku sendiri, doa-doa dan dukungan para pembaca sangat penting bagi keberhasilanku nantinya. 

Bila nanti keberhasilanlah yang akan aku dapatkan di bulan Mei 2018 yang akan datang, maka semakin nyatalah bagi saya dan para pembacaku bahwa saya menulis di berbagai artikel di Kompasiana ternyata tidak sia-sia. Ya, artikel-artikel tulisanku yang menjadi Headline di Kompasiana adalah tidak sia-sia. Jadi saya sedang dan akan membuktikan pada diriku dan pada para pembacaku bahwa artikel-artikelku yang masuk  HL dan Pilihan di Kompasiana.com sangat penting untuk saya bisa meraih masa depan yang gemilang sebagai pendidik. Salam Kompasiana...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun