Mungkin banyak yang tidak tahu, ayahnya Adiguna Sutowo, Ibnu Sutowo, mantan Dirut Pertamina. Koruptor kakap di zaman Soekarno dan Soeharto. Kongkalingkongnya dengan perusahaan asing yang berkepentingan di Pertamina, membuat Ibnu Sutowo kaya raya. Serta membuat pertamina bangkrut 10 Milyar lebih. Padahal waktu itu kurs rupiah terhadap dolar adalah 400/perdolar. Pantas jika Ibnu Sutowo, ayah Adiguna Sutowo itu dijadikan Bapak Koruptor Indonesia.
Tercatat saat itu, di tahun 60an, Ibnu Sutowo memiliki gaya hidup yang glamour dan mewah. Ia mengawinkan anaknya dengan resepsi perkawinan paling termewah di zamannya. Memiliki pesawat zet pribadi. Pergi ke dokter gigi di Amerika Serikat. Memiliki mobil paling mewah di zamannya yang mungkin sekelas Lambhorgini seperti sekarang.
Dan memang harta yang diperoleh dengan jalan korupsi itu termasuk harta haram. Jika harta haram digunakan untuk membeli makanan dan disuapkan ke anak dan istri, niscaya akan menjadi racun jahat yang akan mempengaruhi tingkah laku anak tersebut sampai ia dewasa. Uang haram yang masuk ke dalam tubuh, memasukkan juga iblis dan setan ke dalam tubuh. Yang akan selalu berbisik untuk berbuat negatif dan kejahatan.
Coba saksikan anak koruptor Adiguna Sutowo! Jauh sebelum kejadian menghebohkan sekarang ini. Kehebohan memacari istri orang. Adiguna pernah membunuh seorang pelayan bill di restoran. Cuma salah paham, sang pangeran koruptor itu menembak pelayan tersebut. Konon Adiguna dalam pengaruh ekstasi saat melakukan penembakan itu.
Entah mengapa hukumannya begitu ringan cuma 7 tahun. Menghilangkan nyawa seseorang cuma 7 tahun penjaranya. Saksikan sidang-sidang pembunuhan di pengadilan! Pasti keluarga korban, menginginkan si pembunuh untuk pula dihukum bunuh atau hukum mati. Memang benar hukum Tuhan, bahwa membunuh seharusnya balasannya harus dibunuh pula. Ini sesuai dengan keinginan dan naluri manusia.
Jadi bertobatlah wahai koruptor! Ingat kalian tidak hidup selamanya! Uang korupsi anda tidak akan dibawa ke kubur saat anda mati. Di dunia dan di akhirat akan ditampakkan berbagai siksaan. Seperti di dunia, si koruptor akan memiliki anak yang sangat menyusahkan orang tua. Kelak di hari tuanya, si koruptor akan memiliki penyakit-penyakit aneh yang mengharuskan ia bolak-balik rumah sakit. Saat sakaratul maut, akan disusahkan dengan keadaan haus yang teramat sangat, walaupun seluruh air di permukaan bumi di masukkan ke mulutnya tidak akan menghilangkan dahaganya. Dan siksa di akhirat jauh lebih berat lagi.