Mohon tunggu...
Joko Siswonov
Joko Siswonov Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i am antiteori ..... Memandang sesuatu dg sudut berbeda Antitempo Antiseeword Anticebong Antipartaineraliansikomunis Antisurveibayaran

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Bagaimana Kalau Jokowi Merasa Dirinya Boneka Bukan Real Presiden?

9 April 2015   06:35 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:21 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terjadi pemilihan direktur utama di sebuah perusahaan. Dua karyawan senior bersaing. Ternyata salah satu kubu adalah calon pemimpin yang dibeking beberapa pemegang saham. Semua biaya melanggengkan sang calon untuk menduduki kursi utama dikucurkan besar-besaran para beking. Namun, ada tapinya atas bantuan tersebut. Saat sang jagoan terpilih, maka kebijakan-kebijakan-nya akan dikontrol dan sesuai keinginan pembeking.
*
Belum ada kebijakan Jokowi yang menyejukan. Harga beras, bawang merah dan kebutuhan pokok lainnya melambung tinggi. Nilai tukar rupiah terhadap dollar menukik tajam, mempengaruhi pula harga-harga barang berbau impor. Harga tiket kereta api dan tarif dasar listrik naik. BBB turun-naik, menyebabkan barang-barang ikutan naik, tapi tidak mau turun harganya.
*
Ada sesat pikir yang merasa bahwa dirinya tidak berpengaruh terhadap segala kenaikan tersebut. Atau semua tergantung relativitas kemampuan menghadapinya. Okelah, pendapat tersebut dapat diterima, namun sebagian besar rakyat Indonesia keuangannya dalam keadaan nol atau minus malahan. Penghasilan mereka hanya cukup makan dan memenuhi keperluan sangat penting lainnya. Mereka tidak bisa nabung. Untuk memenuhi kebutuhan penting, mesti ngutang. Tidak bisa di bank, mereka terjerat rentenir berbalut koperasi.
*
Seandainya semua barang serba murah. Kelebihan dari apa yang mereka keluarkan setiap hari bisa disimpan, untuk kepentingan yang mungkin dibutuhkan sewaktu-waktu. Rakyat sekarang dalam keadaan; hidup segan, mati pun tak mau. Masih banyak orang-orang miskin yang berpenghasilan antara 10 ribu-30 ribu per hari. Mereka tertatih-tatih menyesuaikan keadaan, kalau segalanya serba naik.
*
Bagaimana kalau Jokowi merasa dirinya boneka bukan presiden?
*
Seperti permisalan yang ada di paragraf pertama, apa mungkin Jokowi begitu? Terlihat memang begitu. Segala kebijakan-nya menunggu si ani atau si inu. Dan pendapat si ani dan si inu itu, kebanyakan demi kepentingan mereka dan kolega-nya.
*
Pendapat diperkuat beberapa pengakuan tulisan kompasianer dan obrolan warung-kopi di masyarakat bahwa Jokowi bukan yang dulu lagi. Atau ia sekarang dikelilingi hantu-hantu haus harta dan kekuasaan.
*
Pendapat memperkuat di atas, memperkuat pula bahwa Jokowi merasa dirinya boneka, sehingga terlihat kebijakan-nya demi kepentingan hantu-hantu di sekelilingnya. Hantu-hantu sang pemilik boneka. Berterimakasih jasa hantu-ers yang membantu saat naik. Dan boneka pun memerankan perannya dengan baik.
*
Keadaan ini membuat KMP lewat pidato Prabowo kemaren, menyatakan KMP akan pro dan membela Jokowi jika kebijakan-kebijakannya menyenangkan rakyat.
*
Mari kita tunggu Jokowi lepas dari jerat mereka!
*

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun