Lihat ke Halaman Asli

Zarmoni

Penggiat Seni dan Budaya Kerinci

Katite, Alat Musik Tiup Mainan Anak-anak Kerinci di Saat Musim Munuai Padi

Diperbarui: 4 September 2022   12:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Katite Kerinci (Dokumentasi pribadi)

KATITE, Mainan anak Kerinci Tempo Doeloe

Kerinci Jambi, di tahun 1970-an ke bawah, anak-anak di Kerinci tidak sabar menunggu musim "munuai" atau musim panen padi tiba. Di mana masa-masa tersebut musim panen hanya setahun sekali atau lebih dikenal di Kerinci dengan sebutan musim munuai Padi Tinggi. 

Di mana saat musim munuai datang, hiburan anak-anak cukup banyak, di antaranya orang munuai akan dihibur oleh "tukang kunun" yaitu seorang tukang bercerita tutur/cerita lisan dengan iramanya yang khas serta alat musik seadanya "blek buhuk" (kaleng bekas). 

Terutama cerita tentang kepahlawanan Malim Dewa atau yang dikenal di Siulak-Kerinci dengan sebutan Kunun Jugie, Kunun Tupai Injang, Kunun Siti Warno, dan lain sebagainya. 

Kadang kala, di saat musim munuai cuaca sangat gerah, terik mentari yang cukup panas, mereka dihibur dengan Tale atau Barendie (yaitu nyanyian rintihan). 

Selain mendengarkan kunun dan tale/barendie sewaktu musim munuai, anak-anak akan bermain lumpur, memancing belut, dan membuat katite.

Dokpri. Padi sawah menjelang musim munuai/paen di Kerinci

Katite ialah alat musik tiup sederhana seperti serunai dan seruling untuk permainan anak-anak, namun katite ini dibuat dari puput batang padi. 

Pada zaman dahulu sekitar tahun 1990-an ke bawah, katite merupakan mainan anak-anak di saat ikut menolong orangtuanya ke sawah di musim menuai/memanen padi. 

Sawah merupakan arena terbaik anak-anak Kerinci bermain saat sepulang sekolah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline