Pada 2021, dari 1,9 miliar perempuan usia reproduksi (15--49 tahun) di seluruh dunia, sekitar 1,1 miliar membutuhkan keluarga berencana, dengan 874 juta telah menggunakan kontrasepsi modern dan 164 juta lainnya masih memiliki kebutuhan yang belum terpenuhi. Akses terhadap kontrasepsi penting untuk mendukung hak asasi manusia dalam menentukan jumlah dan jarak kelahiran secara bertanggung jawab, sekaligus memberikan manfaat kesehatan dengan mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Fakta ini menunjukkan bahwa perencanaan keluarga bukan hanya isu global, tetapi juga menjadi fokus penting di Indonesia melalui program Keluarga Berencana (KB).
Keluarga Berencana (KB) menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992 adalah upaya meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, serta kesejahteraan keluarga kecil yang bahagia. Program ini menjadi bagian integral pembangunan nasional, bertujuan menyeimbangkan jumlah penduduk dengan kebutuhan sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Sebagai strategi pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, KB telah lama dikenal untuk menekan laju pertumbuhan penduduk sekaligus memberi ruang bagi keluarga agar lebih sejahtera, meskipun penerapannya menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Program KB memberikan manfaat penting bagi pasangan suami-istri dan anak-anak. Bagi pasangan, KB membantu menurunkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, mencegah kehamilan pada usia terlalu muda atau tua, serta menjaga kesehatan mental dengan mengurangi risiko depresi pascapersalinan maupun stres bagi suami. Jarak kelahiran yang ideal memastikan anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik karena orang tua memiliki waktu dan sumber daya untuk perhatian, ASI, dan perawatan optimal. KB juga bermanfaat bagi anak melalui pemantauan kesehatan, perhatian yang memadai, serta kesempatan memperoleh pendidikan dan perencanaan masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, KB memperkuat kesehatan dan kesejahteraan keluarga sekaligus mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Meskipun program KB membawa banyak manfaat, penggunaan kontrasepsi---khususnya kontrasepsi hormonal---tidak lepas dari risiko kesehatan. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan risiko pembekuan darah, seperti trombosis vena dalam dan emboli paru, yang berpotensi fatal, serta peningkatan kecil pada risiko serangan jantung, stroke, kanker payudara, kanker serviks, hingga kanker otak, meskipun di sisi lain justru menurunkan risiko kanker endometrium, ovarium, dan usus besar. Risiko ini akan semakin besar pada perempuan dengan kondisi tertentu, seperti obesitas, perokok, tekanan darah tinggi, usia di atas 35 tahun, atau riwayat penyakit serius seperti stroke, lupus, dan penyakit hati. Karena itu, meskipun kontrasepsi penting untuk mengatur kelahiran, penggunaannya perlu disesuaikan dengan kondisi kesehatan individu agar manfaatnya tidak kalah oleh dampak negatif yang mungkin timbul.
Secara keseluruhan, program Keluarga Berencana (KB) memberikan manfaat signifikan bagi pasangan dan anak-anak, termasuk menurunkan risiko kehamilan yang tidak diinginkan, menjaga kesehatan mental, serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Namun, penggunaan kontrasepsi, terutama hormonal, tetap memiliki risiko kesehatan, seperti pembekuan darah, serangan jantung, stroke, dan beberapa jenis kanker, terutama pada perempuan dengan kondisi tertentu. Oleh karena itu, keputusan mengikuti KB sebaiknya dilakukan bijaksana dengan mempertimbangkan kondisi kesehatan individu dan konsultasi medis. Dengan pendekatan seimbang, KB dapat memberikan manfaat maksimal bagi kesehatan dan kesejahteraan keluarga tanpa mengabaikan risiko yang mungkin muncul.
KATA KUNCI: KB, Kontrasepsi, Kesehatan, Manfaat, Risiko.
DAFTAR PUSTAKA
Rodriguez, Tori. 2016. How Worried Should You Really Be About the Serious Health Risks Linked With Birth Control?. https://www.redbookmag.com/body/pregnancy-fertility/a45098/birth-control-risks/ [online]. (Diakses pada 26 Agustus 2025).
Sari, Mulya. 2017. Pelayanan KB. https://kampungkb.bkkbn.go.id/kampung/1381/intervensi/45128/pelayanan-kb [online]. (Diakses pada 25 Agustus 2025).
World Health Organization. 2025. Family planning/contraception methods. https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/family-planning-contraception [online]. (Diakses pada 26 Agustus 2025).