Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Puisi: Pintu Kota

Diperbarui: 18 Oktober 2021   18:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Jakarta/Foto oleh Tom Fisk dari Pexels

Semoga kau tak terluka

Kota ini sering disebut Ibu
Di antara barisan namamu

Sebelum trotoar mengapit sisa lahan
Sebelum aspal disepakati menutup jalan
Anak-anak sungai adalah nadi kehidupan

Kota ini sering disebut Ibu
Sebagai pintu di ruang tamu

Sebelum rakit, perahu dan kapal menghilang
Sebelum gedung-gedung tegak menjulang
Kota ini adalah gerbang perjuangan


Kota ini disebut Ibukota
Sebagai muara lupa

Setelah lahan dan jalan saling berhimpitan
Setelah layar dan sauh menjauh dari pandangan
Tenggelam bersama catatan lusuh sejarah
Atau, terjebak persaingan dan amarah

Kota ini masih ibukota
Sebagai kuala luka

Dari orang-orang yang melupakan tawa
Dari orang-orang yang menertawakan lupa
Tentang asal berita
Tentang awal cerita
Mungkin saja akar derita

Setelah kau tiada, airmata

Curup, 18.10.2021
Zaldy Chan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline