Lihat ke Halaman Asli

zaldy chan

TERVERIFIKASI

ASN (Apapun Sing penting Nulis)

Nik | "Get Married" [9]

Diperbarui: 6 Agustus 2019   09:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Sore itu. lewati jam liima. suasana ruang duduk rumah sawah mulai cair. hanya ada aku dan ayah. tak lagi kudengar suara aktifitas di dapur. dan tak pula kulihat mamak. kau pun tak kunjung bergabung. kusimpan tanya tentang itu padamu.

sejak tadi. kusimak dan kudengar berbagai kisah ayah. sejak muda. merantau. menjadi guru. hingga mengisi masa pensiun sebagai petani. sesekali aku bertanya dan ditanya. tentang politik, organisasi masyarakat. hingga diskusi kecil. perbedaan penetapan idul fithri. kuikuti arus waktu berlalu.

dari jendela. kulihat mendung. udara mulai terasa dingin. kopi di gelas bersisa sedikit. beberapa saat. seisi ruang tersaji hening. kunikmati rokokku. ayah pun begitu. kukira waktuku untuk bicara. kuangkat wajahku. mata ayah menatap lurus mataku.

"Dimana kenal Nunik?"
"Di MTs, Yah!"
"Oh!"
"Terpisah saat tamat. Bertemu lagi waktu..."
"Mau hujan!"

ucapanku terhenti. ayah tak menatapku. tapi melihat langit di ujung jendela. perlahan mata tenang itu. menatapku.

"Pulanglah!"

hanya satu kalimat singkat. dengan nada tenang. menikam jantungku. sejak dulu. kulalui alur waktu. agar bisa temui sosok dihadap dudukku. tanpa sempat kuujarkan maksud. kalimat itu hadir untukku. dalam hati kuulangi kalimat pendek itu. kubalas tatapan ayah.

"Aku tak..."
"Ajak Mamak dan Nunik! Nanti keburu hujan..."

nada itu tak berubah. masih tenang. fikiranku berkecamuk amuk. semampuku. kutata emosi. sibuk memilih dan memutuskan. tindakan yang harus kulakukan.

"Maaf, Yah! Aku datang hari ini. Meminta izin. Jika Aku dan... "
"Ayah sudah tahu!"

tak ada senyuman. tak ada nada tekanan. pun tak bisa kutafsirkan. tiga kata itu meluncur lugas dan tegas. tetiba ayah berdiri. tapi diam menatapku. naluriku bergerak cepat. ayah menunggu. akupun berdiri dihadapan ayah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline