Lihat ke Halaman Asli

Kemenangan Anies-Sandi, Keinginan Warga Jakarta

Diperbarui: 17 Oktober 2017   13:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Kompas.com

Bagi setiap Partai Politik strategi dalam memenangkan Pemilihan Gubernur merupakan suatu hal yang harus dimiliki dan juga merupakan bagian dari Grand strategi Partai Politik.Wujud dari strategi politik suatu partai adalah merebut suara hati rakyat untuk memperoleh kemenangan dan tercapainya tujuan politik bersama.

Semakin banyak parpol yang berkoalisi dalam pemilu maka semakin banyak pula grand strategi parpol yang ingin dimainkan dan semakin mudah meraih kemenangan. Tapi ini bukanlah jaminan, banyaknya parpol yang berkoalisi juga tidak dapat dipastikan meraih kemenangan buktinya kemenangan Anies-Sandi pada pemilihan gubernur DKI kemarin bisa merain kemenangan, dengan mengalahkan pasangan Ahok-Djarot.

Berkaca pada pemilihan gubernur DKI kemarena tim yang tergabung dalam pemenangan Ahok-Djarot merupakan gabungan dari bebagai partai-partai besar, yakni PDI Perjuangan dan PPP, PKB. Sehingga pertarungan politik pilkada DKI sangatlah sengit, sebab selain adanya dua putaran pemilihan juga karena kedua pasangan calon tersebut didukung penuh oleh partai-partai besar.

Pada kubu pasangan Ahok-Djarot koalisi yakni PDI Perjuangan dan Gerindra selain memasang figur yang fenomenal (Ahok-Djarot) juga diiringi dengan kekuatan personal para petinggi parpol di DKI Jakarta seperti PDI Perjuangan dengan Boy Sadikin dan Gerindra dengan M. Taufik yang dapat dikatakan mampu manarik para pemilih potensial di DKI Jakarta dengan kekuatan mesin parpolnya yang bekerja hingga tingkat ranting (RT dan RW).

Namun setiap parpol tentunya memiliki grand strategi politiknya dalam upaya memenangkan pasangan calonnya. Dalam meluncurkan strateginya setiap parpol tentunya selalu bekerjasama dengan lembaga survei yang dipilihnya guna mengetahui peta politik yang akan dianalisa untuk mencari titik-titik kekuatan dan kelemahan paslon dan lawan politiknya.

Sosok fenomenal dari Petahana Ahok-Jarot terlebih lagi kedua pasangan ini didukung oleh mayoritas partai Islam di DKI Jakarta.

Dengan adanya label mantan perwira militer pada Agus dan Birokrat DKI Jakarta pada Silvi, kedua pasangan ini juga dapat diperkirakan bisa memperoleh suara pemilih potensial yang signifikan disebabkan dengan sosok yang dikagumi para generasi muda umunya dan pemilih perempuan pada khususnya karena keberadaan cawagub Silvi yang satu-satunya menjadi cawagub dikalangan perempuan.

Kedua pasangan inilah yang dapat dijadikan modal para mesin parpol untuk bekerja secara maksimal tetapi pada timses strategi politik pemenangan kedua paslon ini masih dinilai kurang dalam menguasai peta politik di DKI Jakarta.

Sedangkan pada pasangan Anies-Sandiaga ketua tim kampanye pemenangan dipegang oleh Mardani Ali Sera dari PKS dan ketua tim relawan oleh Bang Boy Sadikin yang juga mantan kader terbaik Partai PDI Perjuangan di DKI Jakarta.

Bang Boy dan Bang Mardani merupakan sosok fenomenal yang dikenal baik oleh masyarakat Jakarta khususnya dikalangan kader dan simpatisan partai. Pada kedua partai ini juga baik Gerindra dan PKS tidak tampak adanya perpecahan internal mereka.

Dengan demikian, dengan bersatunya kekuatan para mantan kader dan simpatisan PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Bang Boy Sadikin dan juga Bang Taufik dari Gerindra yang dulu pernah memenangkan pilkada 2012 tahun lalu ditambah lagi adanya kekuatan loyalitas dan militansi kader PKS di bawah kendali Bang Mardani dapat dipastikan bahwa timses ini menguasai strategi politik sehingga dia mampu memenangkan pertarungan pada pilkada 2017.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline