Anyer, sebuah kawasan wisata pantai yang terkenal di Banten, ternyata menyimpan sejarah yang menarik di balik namanya. Sebelum dikenal sebagai Anyer, daerah ini memiliki nama lain, yaitu Sudimampir.
Nama Sudimampir sendiri tidak terlepas dari sejarah panjang wilayah ini. Seperti yang sering disebutkan oleh cerita rakyat yang beredar di masyarakat hingga kini "Sebelum terkenal nama Anyer, dulu daerah yang terkenal wisata pantai ini memiliki nama Sudimampir." Hal ini diperkuat oleh Waras Farm dalam catatan WordPress mereka: "Beberapa abad yang lalu Anyar bukanlah nama dari sebuah kota wisata di Barat Provinsi Serang, konon dulu Anyar namanya ialah kota Sudi Mampir."
Nama Sudimampir, menurut Desa Anyar dalam profil mereka, dikarenakan "banyak orang asing yang masuk mampir ke desa ini." Kata "mampir" dalam bahasa Indonesia berarti singgah, sehingga nama Sudimampir menggambarkan aktivitas yang sering dilakukan oleh para pendatang di daerah ini.
Namun, sejarah mencatat bahwa wilayah Sudimampir mengalami perubahan signifikan setelah letusan dahsyat Gunung Krakatau pada tahun 1883. Letusan ini menyebabkan kerusakan parah dan meluluhlantakkan wilayah Sudimampir. Seperti yang tertulis di profil Desa Anyar, "Namun setelah Krakatau meletus dahsyat, desa ini lenyap rata dengan tanah." Dalam Staatblad ini tertulis nama "ANJER" (Sumber: Arsip Nasional RI)
Gambar hanya ilustrasi (Meta AI)
Terlepas dari perbedaan ejaan dan catatan sejarah yang ada, Anyer tetap menjadi nama yang melekat pada wilayah ini hingga saat ini. Anyer tidak hanya dikenal sebagai kawasan wisata pantai yang indah, tetapi juga sebagai saksi bisu sejarah panjang dan perubahan yang pernah terjadi di wilayah ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI