Lihat ke Halaman Asli

Zainullah Shomad

Mahasiswa Ekonomi Islam IAIN Jember

Kejamnya Bulan November Melahirkan Kekeluargaan Tak Terfosilkan

Diperbarui: 13 November 2018   03:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari perbincangan yang mengandung tawa dan mempunyai arti tangisan.

Sosok ngerompolan otak yang menyatu menjadi tirai ke senyuman abadi.

Pembeda adalah keharusan sebelum mendaki Gunung lebih tinggi. Pembeda pula yang melahirkan banyak makna dan faidah.

Asah asih asuh jadi panutan utama dalam barisan membaris kebahagian. Layaknya lantunan Melodi seruling yang terus mengalir denyut Bunyinya.

Akal-akal cerdik yang tidak kalah saing sama si kancil sebagai refleksi pondasi berpijak dan melangkah.

Seuntaian kalimat dan seluas garis samudra sebagai Apresiasi dalam membentuk kekeluargaan. 

Haiii.......sahabat" bodohkuu 

ProsesMu masih sekecil biji jagung. Intelektualitasmu sebesar benih padi. Kesombongan apa yang hendak engkau pijaki kog seEnakNya proses hanya akan selesai dalam Asap Sebatang Rokok.

Heyyy kamu Sahabat" keras kepala.....

Kita tidak kaya karena belum mandi Uang.

Kita pula tak miskin karena belum juga makan Tanah..

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline