Di tengah kampung Nyamplungan, seekor katak dari tanah liat hidup dalam dunia imaji yang bebas. Ia bersahabat dengan anjing, serigala, dan babi---makhluk yang sering dianggap najis dan terlarang. Tapi bagi sang katak, cinta dan persahabatan tak mengenal batas. Puisi ini adalah suara dari tubuh kecil yang berani melompat melampaui stigma.
Aku adalah katak dari tanah liat Nyamplungan,
Bermain dengan anjing, serigala, dan babi tanpa beban.
Tak gentar pada ujar manusia yang menyebut mereka najis dan haram,
Teman-temanku: anjing kain perca, serigala kayu, dan babi tenggelam.
Bersama mereka aku menjelajah dunia imaji,
Maukah kau mendengarkan? Maukah kau mengerti?
Maukah kau bersahabat, meski hanya sepatah kata?
Kulihat anjing termahal di dunia, serigala dan babi berkalung permata.
Aku memandang mereka sebagai sahabat sejati penuh cinta,