Lihat ke Halaman Asli

Yuli Puspita Sari

Suka jalan-jalan, Suka nulis kalau lagi rajin.

Catatan Perjalanan Singapura (2)

Diperbarui: 25 Juni 2021   11:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penginapan kami pun dekat dengan masjid sultan, tinggal jalan kaki saja (dokumen pribadi)

Hostel oh Hostel

Kami menuju hostel yang sudah dipesan sebelumnya dari tr**e**k*. Lokasi hostel kami berada di depan Bugis street. Namun, nasib apes menghampiri kami. Niat hati ingin rebahan sebentar malah kejadian tak enak yang didapat. 

Sampai di hostel tersebut, pemilik hostel bilang kalau kamarnya penuh, dan terjadi miskomunikasi antara hostel dan aplikasi pemesanan. Pemilik hostel meminta maaf dan menawarkan solusi, yakni dengan menggantikan kamar yang awalnya di depan bugis street ke ABC hostel di Kampong Glam. Kami diantar kesana dengan menggunakan mobil.

Kamar yang kami pesan berupa 2 bed tingkat yang super duper sempit untuk diisi 4 orang. Yaudahlah yang penting bisa merem. Emangnya lupa ya kalau lagi backpackeran?#minta dijitak

Fasilitas hostel yang kami dapat adalah air minum dan sarapan gratis. Di ABC hostel terdapat sharing kitchen, jadi kalau mau sarapan kita ke dapurrnya gitu. Dapurnya berdekatan dengan kamar mandi dan wastafel cuci tangan. 

Pagi itu kami sarapan roti tawar dengan selai. Kopi, teh, gula, krimer, air panas tersedia untuk tamu hostel. Silahkan bisa dipakai seperlunya ya. Ingat tamu lain loh! Jangan kemaruk. Ahahaha. Setelah selesai, cuci kembali gelas dan sendok yang sudah dipakai ya.

Ada hikmahnya juga di oper hostel kesini, jadi hostel kami dekat dengan masjid sultan, salah satu masjid tertua di Singapore. Alhamdulillah bisa berkunjung sekalian.

Orang Indonesia jiwa keramah tamahannya sudah mendarah daging sih, hasrat ingin ngobrol dan berkenalan dengan orang lain sangat tinggi. Kami berbincang dengan seorang backpacker tampan (ukuran orang Indonesia) asal Italia.

Bulenya juga asyik diajak ngobrol-ngobrol, welcome gitu. Tetep dong kita tanya, udah pernah ke Indonesia belum?tanya kami. Bali? "Ya! Bali!ya tahu Bali...God Island. So beautiful", ujar si bule Italia. Katanya baru mau kesana sih waktu itu dia bilang.

Ada juga tamu hostel yang ramah, ibu dan anak asal philipina. Wih...bahasa inggrisnya cakep. Lancar banget. Akhirnya banyak dengerin cerita si ibu, gimana kok bisa di philipina pada pinter bahasa inggris.

Seru sih, ketemu orang luar dan menambah wawasan kita.
Eh...iya terus, kami pun sempat ditegur oleh pegawai hostel..mbak..mbak cantik orang melayu.
Jadi memang di Singapura etnis melayu cukup banyak, selain itu etnis india, china, juga mendominasi. Singapura adalah negara yang multi etnis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline