Cerita fiksi.
Wa grup keluarga Sony mendadak ramai, membahas siapa yang akan dikalahkan dalam pembagian warisan. Ada 12 ahli waris dan tanah itu akan dibagi sebelas. Satu orang tidak akan mendapatkannya.
Satu tanah seluas 1.100 meter dan setiap orang akan mendapatkan 100 meter jika dibagi 11 atau nanggung 91 meter jika dibagi 12. Sama rata kata kakak ketiga. Sebelas saja toh Sony sudah punya rumah di kampung, kata kakak keempat.
Sony tak berkomentar di wa grup, semua juga sudah punya rumah dan mewah.
Sebagai anak lelaki paling rendah pendidikan dan penghasilannya, mengalah adalah bayang hidupnya.
Lalu ia menekan tombol 'keluar dari grup '.
Dan merasa lega. Melawan sebelas saudaranya demi warisan, pergi saja lah.
*
Matahari menyengat begitu terik, rapat hajatan temanten keluarga, dia satunya yang tidak diberi tugas apapun, begitu juga istrinya. Rasa tersinggung berusaha ia halau, rasa ingin tidak hadir di pernikahan keponakannya ia usir, tetapi istrinya tidak terima lalu bertanya : " Apa yang dilakukan saudaramu padamu? Apa kamu anak angkat?". "Sudahlah, jangan dipikirkan, mungkin mereka sibuk dan aku tidak terikut "
Yah!
Level baper ku sedang kumat pikirnya.