Mulai tanggal 1 Juli 2020, DKI Jakarta meniadakan penggunaan kantong plastik
Peraturan ini sebenarnya bukan hal baru, sedari awal tahun ini, saat saya masih berdomisli di Semarang, di wilayah kota Semarang, hampir semua minimarket sudah meniadakan kantong plastik.
Beberapa tahun silam,memang wacana meniadakan kantong plastik sudah muncul, namun praktekny, kantung plastic masih tersedia di kasir, pembeli hanya perlu menambah uang untuk membeli kantong plastik, karena kantong plastik tidak gratis.
"Kantung Plastik Tidak Gratis" adalah istilah yang saya pikir sama dengan "Tidak Menggunakan Kantung Plastik", karena itu saya dengan santainya berbelanja di minimarket.
Tidak Ada Kantong Plastik Sama Sekali.
Ketika akan membayar belanjaan saya, saya kaget karena kasir tidak memberikan kantong plastik lalu saya minta untuk membeli kantung plastik, sayangnya kantong plastik memang tidak disediakan di minimarket tersebut.
Minimarket ini hanya menyediakan kantong belanja yang memiliki harga cukup mahal, padahal saya hanya membawa uang yang "ngepas" dengan harga belanjaan saya, kalau saya juga membeli kantung belanja juga, maka uang saya tidak cukup.
Akhirnya saya putuskan untuk membawa barang belanjaannya tersebut tanpa kantong, saya bawa saja dengan memeluk barang belanjaan saya ini. Untung saya menggunakan motor matic yang memiliki bagasi yang cukup luas, sehingga barang belanjaan saya bisa saya taruh di bagasi tersebut.
Saat saya membayar di kasir, saya melihat ada seorang pria di kasir sebelah yang mengalami kejadian seperti saya.Barang belanjaan pria tersebut sebenarnya tidak banyak, hanya dua botol air mineral besar yang berukuran 1,5 liter.
Mendapati kasir tidak menyediakan kantong plastik pria ini nampak bingung, kejadian yang dia alami serupa dengan saya, pria tersebut melakukan apa yang saya lakukan, membawa barang belanjaanya dengan cara membawanya tanpa menggunakan kantung.