Lihat ke Halaman Asli

Social Distancing Ala Netizen Ciamis

Diperbarui: 29 Maret 2020   06:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Himbauan dari Pemkab Ciamis perihal Social Distancing. (Foto: Ciamiskab.go.id)

Jauh sebelum arahan pemerintah untuk membatasi aktifitas diri di luar rumah. Kaum rebahan kaya saya sudah melakukannya terlebih dulu. Mengisolasi diri dengan suka rela di dalam kamar setiap hari.

Catatan saya: jam 7.00 - 17.00 WIB ditempat kerja kecuali ada lembur, selebihnya sebagai kaum rebahan yang kurang piknik, karena cuma nonton bola di stadion pikniknya.

Jadi sekarang rebahan itu ada manfaatnya, meskipun kata orang kurang pergaulan..

Ini adalah status facebook saya yang diupdate Sabtu malam dan sampai artikel ini dibuat sudah 13 orang yang like, omg... mungkin kalau saya orang berpengaruh ini postingan pasti udah ribuan yang like...hehehe.

Alasan status tersebut dibuat karena terpengaruh oleh orang-orang di beranda facebook, untuk saling mengingatkan agar sementara waktu untuk Social Distancing, Stay at Home/Di Rumah aja.

Bahkan seorang Kadis Humas Ciamis, Ani Supiani, dalam laman facebook-nya menulis status untuk lebih memahami arti dari stay home dengan logat khas orang sunda, yaitu 'Ngajedog di Imah'.

"Kita lawan corona dengan stay at home/Menjedog..ini bencana nasional.kita lawan bersama harus kompak demi keselamatan semua.jangan manja jangan lebay. Bencana non alam nasional tanggung jawab pemerintah, masyarakat dan dunia usaha..#yukitalawancoronadengandiamdirumah," tulis Ani, yang memiliki nama akun facebook Idoel Queenie itu.

Hal tersebut dilakukan supaya sebagai upaya pencegahan dan penyebaran Virus Corona/Covid-19. Yang kita diketahui bersama sangat cepat menyebar, pertama teridentifikasi di daerah Wuhan, China akhir Desember 2019.

Dan, sejak awal maret 2020 sudah mulai menyebar di daerah pulau Jawa, Indonesia. Per hari Minggu (22/3) sudah ada 514 kasus yang terkonfirmasi, 437 dalam perawatan, 29 sembuh dan 48 meninggal.

Di Jawa Barat saja sudah ada 55 orang terpapar corona, 5 orang sembuh dan 7 meninggal dunia. Sedangkan di Ciamis sendiri dari data yang saya miliki ada sekitar 4 orang namun itu pun statusnya ODP (Orang Dalam Pemantauan).

Oleh karena itu Pemerintah Daerah Kabupaten Ciamis terus menggaungkan betapa pentingnya social distancing. Hal ini sesuai instruksi dari Pemerintah Pusat yang lebih memilih social distancing ketimbang lockdown yang akan menggangu sistem perekonomian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline