Lihat ke Halaman Asli

Yudhistira Widad Mahasena

Designer, future filmmaker, K-poper, Eurofan.

Cerita di Balik Tragedi Halloween Itaewon

Diperbarui: 2 November 2022   16:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bismillahirrahmanirrahim.

Tragedi Halloween di Itaewon, Seoul, Korea Selatan masih menyisakan kenangan pahit sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terpedih sepanjang sejarah Negeri Ginseng. Sejak 30 Oktober 2022, Presiden Yoon Sukyeol telah menyatakan periode berkabung nasional hingga 5 November 2022. Namun, untuk menghibur Anda, saya memutuskan untuk menulis sebuah cerpen berdasarkan tragedi tersebut.

Alkisah, di Seoul, Korea Selatan, hiduplah dua sahabat: Kim Jarwo dan Lee Naryo. Mereka bekerja sebagai buruh pabrik yang saat ini mendapat cuti. Biasanya buruh pabrik tidak mendapat jatah libur dari tempat kerja, jadi Jarwo dan Naryo jarang bertekstemu. Jarwo bekerja di pabrik susu, sedangkan Naryo di pabrik tekstil.

Suatu hari, Jarwo dan Naryo berniat melepas lelah di daerah Itaewon, daerah di Seoul yang menjadi tempat nongkrong anak muda. Mereka ke sana hanya untuk sekedar mengobrol sambil makan kimchi. Itu tuh, hidangan sawi putih yang diawetkan dengan cuka dan diberi saus pedas. Apalagi besok Halloween, jadi mereka akan mendapatkan potongan harga jika makan di restoran kimchi.

Kira-kira jam 6, Jarwo dan Naryo sampai di Itaewon. Ternyata sudah banyak... sekali pengunjung yang merayakan Halloween di sana. Sebagian besar adalah pemuda. Walaupun Jarwo dan Naryo Muslim (jarang ada Muslim di Korea) dan berusia paruh baya, mereka tetap bergabung dengan mereka.

Namun, setelah beberapa lama, pengunjung membeludak. Jarwo dan Naryo baru saja selesai makan. Mereka hendak keluar ke jalan pulang, namun mereka terhimpit. Mereka mengalami gagal napas dan gagal jantung. Jarwo dibawa ke rumah sakit, namun Naryo tewas seketika.

Sedihnya, 2 hari berselang, Jarwo langsung menyusul Naryo. Mereka disemayamkan di rumah duka sebelum dikuburkan. Di surgalah tempat mereka dipertemukan kembali.

MORAL: Kematian bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dan dengan sebab apa saja. Namun jika kita baik dan memiliki sahabat yang baik pula, kita akan dipertemukan kembali dengan surga. Tuhan juga akan menyembuhkan luka kita jadi kita tidak akan merasakan sakit lagi jika kita meninggal dalam kecelakaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline