Lihat ke Halaman Asli

Yudhi Hertanto

TERVERIFIKASI

Simple, Cool and Calm just an Ordinary Man

Distorsi Kebenaran di Era Media Sosial

Diperbarui: 10 Juni 2021   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Koyak! Kebenaran adalah lampu penerang dari fakta-fakta yang tersembunyi. Dengan itu, fungsi media dan tugas jurnalisme harus berpokok pada tiang kebenaran.

Pendapat itu, dikemukakan Bill Kovach, Tom Rosenstiel, dalam Sembilan Elemen Jurnalisme, 2011. Seiring waktu, perkembangan teknologi menghidupkan format media baru.

Bertumbuhnya jejaring digital sebagai konsekuensi teknologi yang deterministik menghadirkan media sosial menjadi ruang publik. Arus informasi kini menjadi berlimpah ruah.

Berbeda dari era sebelumnya, ketika institusi media menjadi pihak yang paling dipercaya dalam menyampaikan informasi, kini semua pihak dapat bertindak sebagai sumber produksi pemberitaan.

Ruang interaksi informasi publik semakin terbuka. Media online bertumbuh pesat. Di sisi lain bentuk media lama mengalami kesulitan untuk bertransformasi dan beradaptasi atas perubahan.

Banjirnya informasi menyebabkan bertumbuhnya wilayah abu-abu. Terjadi ketercampuran antara kebenaran dan kebohongan. Situasi ini disebut sebagai area bertumpuk serta berbayang -blur.

Di situlah peran penting kredibilitas dalam memproduksi serta mendistribusikan informasi. Media tradisional memiliki kelebihan pada konteks kepercayaan publik -public trust.

Problemnya, integrasi teknologi dalam kehidupan semakin dalam, hal ini menyebabkan publik terikat lebih dominan atas produk informasi media sosial ketimbang media arus utama -mainstream.

Padahal, dalam Media dan Budaya Populer, Graeme Burton, 2012 diketahui bula media memiliki peran penting dalam mengkonstruksi produk budaya dan pemikiran publik.

Kini, pembentukan opini publik dapat dikembangkan secara individual melalui media sosial menggunakan teknik clickbait, berjudul sensasional berbasis jumlah pengikut -followers.

Hal-hal ini pula yang menjadi pembahasan Tom Nichols, The Death of Expertise, 2018. Kebenaran ditentukan persetujuan teknologi. Pakar kehilangan legitimasi dibanding Google.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline