Lihat ke Halaman Asli

Yuaning Putri Alidia

Mahasiswa Universitas Airlangga jurusan Statistika

[Opini] Waspada Penyalahgunaan dan Dampak Negatif Artificial Intelligence

Diperbarui: 25 Mei 2023   21:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foxnews.com

AI (Artificial Intelligence)

Teknologi berkembang pesat dari tahun ke tahun. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri lagi, bahkan manusia berlomba-lomba dalam menemukan inovasi teknologi terbarukan untuk mempermudah pekerjaan sehari-hari. Salah satu hasil inovasi teknologi yang sedang hangat dibicarakan adalah AI (Artificial Intelligence).

AI (Artificial Intelligence)  adalah kecerdasan buatan yang diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia sehari-hari. Contoh dari AI sendiri adalah chatGPT, deepfake AI media sosial, search engine (mesin pencarian), aplikasi transportasi online, aplikasi online shoping dan masih banyak lainnya. 

Produk-produk AI tersebut tidak bisa terpisahkan dari manusia karena hampir setiap hari AI digunakan sebagai sarana hiburan, sumber informasi, sumber ide dan konsep-konsep tugas, sarana transportasi, alat pembayaran, dan masih banyak lagi. 

Populernya ChatGPT , Deepfake AI Akhir-akhir Ini

Akhir-Akhir ini, banyak sekali orang-orang membahas tentang AI, terutama aplikasi chatGPT. ChatGPT sendiri merupakan aplikasi yang dikembangkan oleh perusahan OpenAI dengan memanfaatkan AI (Artificial Intelligence). 

Aplikasi ini dinilai sangat membantu manusia dalam menemukan ide-ide untuk tugas maupun content, mengingat sekarang banyak sekali content creator. Selain sebagai sumber ide, chatGPT juga digunakan untuk memberikan saran kehidupan, menjawab soal-soal rumit, menerjemahkan suatu teks, bahkan membuatkan essay bagi penggunanya.

Selain chatGPT, Aplikasi deepfake AI juga sama populernya akhir-akhir ini. Aplikasi ini dapat mengubah wajah dan suara di dalam suatu video sesuai keinginan penggunanya. 

Misalnya saja, beberapa minggu yang lalu ada yang mengubah suara penyanyi asli dengan suara presiden, penyanyi populer, dan artis K-pop hanya untuk mendengarkan mereka menyanyikan lagu Indonesia.

Maraknya penyalahgunaan AI 

Berdasarkan contoh-contoh di atas mungkin bisa dibayangkan betapa hebatnya AI dalam memecahkan persoalan manusia maupun sebagai sarana hiburan, namun perlu diketahui tidak semua orang menggunakan AI dengan bijak. 

Masih banyak orang yang menyalahgunakan fungsi AI untuk melancarkan aksi-aksi kriminal, seperti menyalahgunakan fitur pengubah suara untuk menipu orang-orang agar mendapatkan uang (scamming), menggunakan fitur pengubah wajah agar terlihat lebih menarik supaya bisa memikat hati korban penipuan, pencurian data pribadi untuk dijual, serangan cyber nasional maupun internasional, dan masih banyak lainnya.

Sebuah artikel menuturkan mengenai sebuah laporan yang ditulis oleh 26 ahli AI dari Universitas Oxford, Cambridge, dan berbagai institut serupa, AI dapat digunakan untuk berbagai kegiatan yang mengancam keamanan di level nasional hingga internasional. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline