Lihat ke Halaman Asli

yswitopr

TERVERIFIKASI

Puasa dan Lakon Bima Suci [01]

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_122299" align="aligncenter" width="630" caption="Raden Bima dalam pencarian jati dirinya"][/caption]

Sebelum berpanjang kata, saya jujur pada diri sendiri bahwa saya seorang non-Muslim. Meski demikian saya memberanikan diri untuk menulis artikel ini. Tentu saya sadar bahwa dengan menulis ini saya tidak hendak mencampuri urusan agama orang lain. Namun saya berusaha mencari makna sebab di dalam agama saya juga dikenal adanya puasa. Saya juga tidak ingin masuk dalam ranah aqidah.

Pada kesempatan kali ini, saya mencoba menggali makna puasa berdasarkan sebuah lakon pewayangan Bima Suci atau bisa juga disebut Dewa Ruci. Dengan menggali makna puasa berdasarkan lakon ini saya juga tidak hendak membenturkan agama dengan sebuah penghayatan tentang syirik.

Dalam kisah Bima Suci, ada dua bagian besar yang dilakonkan. Bagian pertama adalah pencarian Raden Bima untuk menemukan air suci perwitasari di hutan Tebrasara dan Gunung Reksamuka. Bagian kedua adalah pencarian air suci itu di dasar samudra. Kedua pencarian itu dibingkai dalam sebuah tujuan: mendapatkan ngelmu suci sangkan paraning dumadi. Air Perwitasari adalah inti dari kesucian [prawita = bersih, dan sari = inti].

Gambaran air perwitasari sebagai inti dari kesucian menurut saya merupakan inti atau hakekat dari berpuasa. Puasa bukan sekedar mencari ngelmu, tetapi mengatasi itu. Puasa merupakan penyucian diri sehingga semakin dekat dengan sangkan paraning dumadi, yaitu Allah sendiri. Untuk mencapai itu semua, dibutuhkan sebuah laku [tindakan]. Laku itu ditunjukkan dengan jelas dalam lakon Bima Suci.

1.Babat Alas Tebrasara

Untuk menemukan air perwitasari, pendita Druna menyuruh Bima untuk pergi ke hutan Tebrasara yang terletak di lereng gunung Reksamuka. Dalam perjalanan menuju tempat itu, ada banyak godaan yang dilalui oleh Raden Bima. Ketika berada di hutan itu, ia diserang oleh dua raksasam yaitu Rukmuka dan Rukmala. Dalam pertempuran yang hebat itu, Bima berhasil menyingkirkan dan membunuh keduanya.

Pencarian di hutan Tebrasara ini sangat sarat dengan makna. Tebrasara berasal dari kata tebra dan sara. Tebra berarti rasa prihatin, sementara sara berarti tajamnya pisau. Tebrasara merupakan sebuah lambang cita-cita untuk sampai kepada landeping cipta. Daya akal manusia harus benar-benar tajam. Ketajaman itu diraih dengan memelihara diri sendiri. Tidak mengherankan jika hutan itu digambarkan ada di gunung Reksamuka. Reksa berarti memelihara sementara muka berarti wajah.

Dalam tradisi, kegiatan berpuasa selalu diawali dengan ritus padusan. Inti dari ritus ini adalah keinginan untuk menyucikan diri, baik badan dan jiwanya, dengan membasuh diri dengan air. Kegiatan padusan memiliki makna lebih. Namun seiring berjalannya waktu, banyak orang lupa pada hakekatnya. Maka yang terjadi adalah bukan lagi usaha untuk semakin menyucikan diri, melainkan menjadi sebuah kegiatan berwisata.

[caption id="attachment_122300" align="aligncenter" width="630" caption="bertempur melawan raksasa rukmuka"][/caption]

Dalam usaha menyucikan diri untuk sampai kepada ngelmu sejati itu, ada banyak tantangan akan dihadapi. Rukmuka adalah nama raksasa yang melambangkan tantangan berupa hidup yang serba enak [kamukten]. Dalam praktek hidup sehari-hari, salah satu bentuk hidup yang serba enak adalah terpenuhinya segala kebutuhan. Misalnya makanan.

Bentuk konkret dari puasa adalah menahan lapar dan haus. Ini artinya soal makanan dan minuman. Terkait ddengan hal ini, ada dua hal yang sering kali menggelitik untuk dibicarakan. Pertama, kenaikan harga kebutuhan pokok menjelang puasa hingga Ramadhan. Tampaknya, kenaikan harga pokok ini dibarengi dengan meningkatnya nilai konsumsi di tengah masyarakat. Jika tidak percaya bisa menghitung: berapa banyak pengeluaran selama berpuasa dan dibandingkan dengan pengeluaran selama bulan-bulan sebelumnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline